SILAMPARI
Tempat cerita putri jelita tumbuh dan hilang Tempat pendekar bersemayam Tempat pejuang dimuseumkan Tempat segala tragedi terjadi Lalu kemanakah semuanya tumbuh? Apakah tumbuh dalam ingatan anak Yang sedari kecil dijejal handphone terkini Lalu kemanakah cerita pendekar menjalar? Apakah menjalar sampai ubin gedung pengetahuan Yang kini makin sayu dan layu Dimanakah bukti-bukti sejarah bersemayam? Apakah di dinding yang dihinggapi lumut? Apakah terbawa arus globalisasi? Lalu kemanakah mereka tumbuh? Lubuk Linggau, 2024 KEAKUAN Alam melapangkan ketenangan Tirani-tirani menyibaknya dengan kekuasaan Lalu dengan apa lagi kami menyemai? Benda yang mana segalanya bisa tumbuh Di bongkar pasang atas nama kemajuan Lalu dengan apa lagi kami memuai? Alam yang melapangkan ketenangan Disulap jadi ujian yang menegangkan Dengan apa lagi kami menyemai? Bukankah, memang. bukan kami yang memilih Tapi setidaknya murahkanlah kami dalam mencapai kenyamanan Mudahkanlah kami untuk segala kebenaran Temukanlah kami dengan jalan terang Bukankah kamu wali kami Yang nurani di atas kami? Bukankah? Bukan. Kah? Padang, 2022 DI TANAH KAMI Di abad ke-20 ini Dimana teknologi meluncur begitu cepat dan canggih Hantu pembangunan dihidupkan kembali Dilengkapi dasi, sepatu, dan rambut yang tertata bergitu ciamik Decak kagum manusia darah biru menggebu Dibelakang sekali hantu menghantui Petani-petani ber-ideologi Bertani adalah pekerjaan mulia di tanah kami Dibelakang sekali hantu menghantui Petain ber-ideologi Maka hantu goyahkan ideologi petani Dengan traktor yang begitu keji Lalu hantu lepas tukang pukul Yang begitu kekar dan kebal Decak kagum manusia darah biru menggebu Bertani adalah pekerjaan mulia di tanah kami Lambat laun hantu ganti Bertani adalah pekerjaan hina di tanah kami Padang, 2020 MINGGU Di hari minggu yang pilu Dimana matahari sembunyi karena malu Kawan kawan sibuk bersandar didinding maya Karena begitu penat didera nyata Di hari minggu yang kalut Dimana bulan mulai menapaki langit Kupu kupu terbang kesana kemari Demi sesuap nasi dan rokok disela jari Padang,2020 KUPU-KUPU Di jalan jahanam ibukota Belakang punggungku Tubuh hangat bertumpu Dan dagu lancip tertanam pada bahuku Entah setan apa Yang masuk dalam dirimu Kau tiba-tiba saja Bercerita tentang ibumu Demi isi perutku dan susuku Dahulu ibuku rela jadi kupu-kupu Padang, 2020
Penulis
Ardi Hamonangan (AH) Siregar
Ig: @ardisiregar_
Kategori :