MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Desa Tanah Kecamatan Muara Beliti merupakan desa yang wilayahnya terletak paling barat Kabupaten Musi Rawas.
Desa ini berbatasan langsung dengan Kota Lubuklinggau.
Nama Desa tanah Priuk dulunya bernama Ulak Kembung Kebur Tanjung Kemoneng.
Di lansir dari sejarah, legenda dan cerita rakyat Kebupaten Musi Rawas, Dusun Ulak Kembung Kebur Tanjung Kemoneng dibatasi oleh Sungai Kelingi.
Pada waktu itu Dusun ini diperintah oleh seorang pemimpin yang sangat terkenal bernama Depati Elang Ranau.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Jadi Sasaran Sosialisasi Produk Halal
Di bawah kepemimpinan Depati Elang Ranau kehidupan rakyat Dusun Ulak Kebur Tanjung Kemoneng aman dan tentram kehidupan mereka sangat berkecukupan saling membantu satu sama lainnya.
Depati Elang Ranau, sangat terkenal karena pada zaman itu dia pernah membantu peperangan di daerah Ranau sekarang menjadi Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Karena memiliki kesaktian yang sangat hebat Depati dapat berubah wujud menjadi seekor burung elang besar dan berwarna hitam. Karena didalam perang tersebut daerah Ranau dapat menang berkat bantuan dari Depati Elang.
Maka untuk mengungkapkan rasa terima kasih raja Kerajaan Ranau menawarkan hadiah sebagai imbalan atas jasa. Namun Depati Elang menolak dan dia hanya meminta bibit Enau.
BACA JUGA:Distannak Musi Rawas Siapkan 12 Ribu Semen Beku Untuk Insiminasi Buatan Sapi
Mendengar permintaan tersebut maka raja kerajaan Ranau memerintahkan, pada hulubalangnya untuk membuatkan keranjang sebagai tempat bibit enau setelah mendapat bibit enau maka Depati Elang segera pulang ke dusun Ulak Kebur Tanjung Kemoneng.
Namun karena bibit enau di bawah dengan terbang maka bibit enau itu banyak yang terjatuh berceceran di sepanjang jalan sehingga bibit enau yang jatuh tumbuh dan hanya tersisa untuk ditanam di dusunnya.
Karena kehebatannya tersebut maka Depati Elang diberi gelar oleh penduduk dusun yaitu Depati Elang Ranau. Kehebatan dan kesaktiannya dan sifatnya yang baik sangat terkenal.
Untuk itulah pada saat Depati Elang Ranau wafat penduduk Dusun merasa sedih dan kehilangan sosok pemimpin yang mereka sayangi.
BACA JUGA:Distannak Musi Rawas Siapkan 12 Ribu Semen Beku Untuk Insiminasi Buatan Sapi