Di Desa Tanah Priuk Ada Makam Keramat Begini Sejarahnya

Kamis 02 May 2024 - 22:42 WIB
Reporter : MUSLIMIN
Editor : M YASIN

Untuk itu dia mengajukan permohonan kembali kepada kakak iparnya Depati Jalak Rogong meminta penambahan tanah kekuasaan karena dirasa bahwa tanah milik kakak iparnya ini masih sangat luas,  yaitu di sebelah utara Belalau dan Tugumulyo, sebelah barat Dusun Desa Taba Pingin (Marga Mulya) sebelah timur dengan Lubuk Kupang dan sebelah Selatan Air Teman.

BACA JUGA:Ternak Burung Murai Batu Dapat Membangkitkan Ekonomi Keluarga

Sedangkan wilayah yang dimilikinya hanya Lubuk Kupang itu artinya sangat sedikit sekali namun sayangnya keinginan dari Bering Kecik sebagai adik iparnya ini tidak dapat dikabulkan sehingga menimbulkan sengketa antara Bering Kecik dan Depati Jalak Rogong.

Maka sejak itulah terjadinya permusuhan antara Bering Kecik dan Depati Jalak Rogong lama-kelamaan permusuhan pun semakin meruncing dan bahkan terjadi saling menantang untuk berperang maka perang  saudara pun terjadi waktu yang sangat panjang.

Karena perselisihan ini tidak juga menemui jalan perdamaian sedangkan dalam peperangan harus ada yang kalah dan menang.

Maka Depati Jalak  Rogong pun berpikir untuk menanyakan letak kelemahan adik iparnya Bering Kecik melalui adik kandungnya Kademong yang merupakan istri dari Bering Kecik.  
Ditulislah surat untuk adiknya yang dimasukkan ke dalam bambu lalu dihanyutkan ke sungai kelingi.

BACA JUGA:Lapas Nakotika Kelas IIA Muara Beliti Dapat Tambahan Pegawai Baru dari Kemenkumham

Di mana biasanya adiknya mandi dan benar saja pada saat adiknya Kademong sedang mandi di tepian bambu tersebut berputar mengelilingi Kademong karena merasa heran dan penasaran,  maka bambu tersebut diambilnya dan di dalam bambu tersebut terdapat surat dibuka dan dibacanya ternyata surat dari kakaknya Depati Jalak Rogong.

Dalam surat tersebut berisi kalau Kademong sayang pada kakaknya tolong tanyakan rahasia kematian suaminya. Kalau dia sayang pada suaminya ceritakanlah bagaimana rahasia kematian dari kakak kandungnya pada suaminya.

Setelah membaca surat dari kakaknya itu Kademong merasa sangat sedih yang mana harus dia pilih keduanya merupakan orang yang sangat disayangi. Seperti kata pepatah ibarat makan buah simalakama dimakan mati bapak tidak dimakan mati emak.

Karena bering kecik sangat mencintai istrinya kademong maka dia pun menceritakan kelemahan dari kesaktian yang dia miliki yaitu apabila ada pekik di hulu berarti jasadnya berada di hilir.
Demikian pula sebaliknya apabila ada petir hilir maka jasanya akan berada di hulu.

BACA JUGA:Penghargaan PELOPOR PEMBANGUNAN ZI ditangan Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti

Nyawa dititipkan di padang rumput antara  Ulak Tanjung  Kemoneng dengan Lubuk Kupang pada sebatang alang-alang merah yang tumbuh di batu.

Untuk dapat membunuhnya maka ambil bemban burung pacung sekali dan dicolek dengan kotoran ayam.

Setelah itu baru ditikamkan pada alang-alang merah tubuh di batu yang bergoyang bergerak walaupun tidak ada angin.  

Setelah mendapat cerita dari suaminya maka kedemong  mengambil suatu keputusan bahwa ia tetap akan sayang kepada kakak kandungnya.

Kategori :