MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID- Yayuk Yuliani warga Desa Mana Resmi Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, sukses mengembangkan usaha pembuatan Abon yang terbuat dari olahan ikan lele.
Produk olahan abon lele ini di berinama “Rule Abon Ikan Lele”, yang di rintisnya sejak sembilan tahun silam.
Berawal dari kurang diminatinya ikan lele oleh masyarakat, membuat tantangan tersendiri bagi Yayuk bagaimana caranya untuk mengolah ikan lele ini beda dengan yang lainnya.
Kalau di masak sayur, digoreng dan digeprek itu sudah biasa. Namun Yayuk berpikir bagaimana membuat olahan ikan lele ini menjadi yang berbeda.
BACA JUGA:Kemenag Kabupaten Musi Rawas Kick off Layanan Sertifikat Halal di Wisata Angkringan Kebun Belimbing
Maka terpikirlah membuat abon dari olahan ikan lele.
Selain nikmat dan bergizi abon juga bisa bertahan lama. Nilai ekonominya juga bagus.
'Selain itu untuk pendapatanya juga bagus," kata Yayuk Kepada KORANLINGGAUPOS.ID, beberapa hari lalu.
Yayuk juga membudidaya ikan lele sendiri. Yayuk membuat olahan ikan lele ini dibantu oleh mitra kerja di desa.
"Jika kami banyak mendapatkan order abon ikan lele, maka kami mengajak mereka untuk membantu. Sebaliknya jika mereka banyak mendapat banyak orderan mereka juga mengajak kami untuk membantu mereka," tambahnya.
BACA JUGA:Harga Biji Kopi Naik April-Mei 2024, Ternyata Ini Penyebab Kenaikan
Sedangkan kalau untuk wilayah pemasarannya sendiri, itu ada juga yang pesan dari Pulau Jawa.
Sedangkan kalau di Pulau Sumatera itu selain Musi Rawas juga sering mendapat pesanan dari Palembang dan Provinsi Jambi, kalau saat ini yang paling banyak pesan itu dari Provinsi Jambi.
Yayuk mengaku tidak setiap hari membuat abon ikan lele. Kita produksi jika ada pesanan saja.
Karena dulu perna membuat stok abon ikan lele namun ketika abon tersebut tidak berjalan di pasaran, stok abon lelenya menjadi menumpuk.
BACA JUGA:Kolaborasi Dengan Pemda, PLN Muara Enim Eksekusi Pohon Penyebab Gangguan
Sedangkan biaya produksi abon ikan lele itu lumayan tinggi berbeda dengan dengan biaya pembuatan makanan seperti cemilan lainnya.
Jadi untuk menyiasati hal tersebut supaya tidak rugi dan masih mendapatkan untung disiasati dengan cara memproduksi abon ikan lele jika ada pesanan saja.
Untuk proses pembuatan abon ikan lele itu membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Pembuatan abon ikan lele itu dari awal sampai pengemasan membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam.
BACA JUGA:Antusias Ikuti Program Sekolah Kejar Paket WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti
Hal yang pertama dilakukan pilih ikan lele yang segar dan besar minimal ukuran ikan lelenya tersebut mempunyai berat 800 gram.
Lebih besar ikan lelenya lebih bagus dibuatkan Abon ikan lele karena daging ikannya lebih berserat.
Selanjutnya ikan lele tersebut kita bersihkan dulu ikan lelenya, jika ikan lele tersebut bukan dari kolam sendiri dikarantina dahulu selama 1 minggu.
Namun jika ikan lele dari kolam sendiri tidak perlu dikarantina.
Selanjutnya ikan yang sudah dikarantina tersebut dilakukan pembersihan dan pengambilan dagingny.
BACA JUGA:Antusias Ikuti Program Sekolah Kejar Paket WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti
Setelah itu daging ikan lele dikukus, setelah mateng daging ikan lelenya kita lakukan penumisan bumbunnya.
Kalau untuk bumbunya itu berbagai macam rempa-rempa.
"Salah satu ciri khas abon ikan lele kami tidak menggunakan MSG atau penyedap rasa," paparnya.
Setelah abon ikan lelenya mateng lakukan proses pendinginan selama 2 jam.
Mengapa harus di lakukan pendinginan supaya abonnya waktu di bungkus itu tidak lembab.
BACA JUGA:Petani Cabai Berharap Diberikan Penyuluhan Atasi Masalah Cuaca Ekstrim
Untuk satu bungkus abon lele dengan berat 80 gram itu dihargai Rp 25.000.
Kalau yang pesan konsumen dari Pulau Jawa biasanya mereka pesan kiloan.
Harga perkilo abon lele Rp 200.000.
Yayuk berpikir bagaimana caranya produk yang dijual itu supaya laku di pasaran dan mendapatkan keuntungan.
Untuk pembeli juga tidak merasa dirugikan, karena abon ikan lele produksi Yayuk tidak menggunakan MSG dan tidak ada campuran yang lainnya.
Yayuk mempunyai keinginan mewujudkan peningkatan ekonomi bersama.
BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 1 Tahun 2024 Kabupaten Musi Rawas Sudah Realisasi 21.754 KK
Seperti jika dalam satu rumah itu ekonominya sudah bagus, maka akan menular ke rumah tetangga.
Lalu baru berdampak ke lingkungan yang lebih luas lagi.
Harapan Yayuk kedepannya mudah-mudahan olahan ikan seperti abon ikan lele ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
Serta masyarakat lebih mengetahui manfaat dari abon ikan lele ini.
Namun bukan karena mahalnya, tetapi lebih melihat karya dan keoriginal bahannya.
"Serta dapat meningkatkan perekonomian dan mendapat kebarokahan dari usaha ini," harapnya. (*)