KORANLINGGAUPOS.ID - Sempat viral di media sosial memperlihatkan sejumlah SPBU yang tidak menjual Pertalite.
Sehingga mengindikasi bahwa pemerintah akan menghentikan penjualan Pertalite.
Toyota tidak berikan komentar mengenai indikasi bahwa pemerintah akan menghentikan penjualan bensin Pertalite RON 90.
Tentu Toyota memilih untuk menunggu keputusan final dari pemerintah baru berkomentar.
Dilansir dari Kompas.com, Henry Tanoto President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, pihaknya memang mendengar mengenai "selintingan" kabar tersebut, tapi tidak untuk berkomentar.
Saya juga baru dengar, jadi pertama saya ingin pastikan dulu sebenarnya" kata Henry.
Kemungkinan Toyota tidak menginginkan suatu isu yang dimana kebenaranya belum terungkap.
Pemerintah mau naikin harga atau mau ini dan itu, tapi misalnya naik harga, naikin harganya berapa gitu untuk mengurangin pemakaiannya, kata Henry.
BACA JUGA:Bertahun-tahun Ngunjal Pertalite, Pria ini Didenda Rp 10 Juta
Dengan begitu Toyota pastikan jika untuk naiknya harga itu sudah pasti terjadi, seperti pada saat ini.
"Terlalu awal saya kasih komen tapi nanti setelah ada Peraturan Menteri, dengan keputusan yang pasti tentang itu nanti kita bisa kasih statement" katanya.
Isu pemerintah ingin membatasi Pertalite sebetulnya sudah ada sejak kuartal pada tiga tahun lalu.
Saat itu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berujar "BBM jenis Pertalite tidak lagi dijual pada 2024".
BACA JUGA:Gara-gara Ngunjal Pertalite, Warga Air Kati Dipenjara