Harga Biji Kopi Naik Berdampak ke Pedagang Bubuk Kopi di Lubuklinggau

Jumat 17 May 2024 - 18:09 WIB
Reporter : Rina Maris
Editor : Rina Maris

Setelah di sangrai, biji kopi dibawa ke tempat penggilingan kopi.

Untuk jasa penggilingan kopi kisaran harga Rp.5.000 per-kg.

“Kalau saya sebagai penjual kopi rumahan tetap menjual kopi yang berkualitas, saya tidak tambah-tambah atau campur dengan yang lain-lain. Saya tetap memakai kopi yang asli. Untuk harga kopi saya jual sekarang Rp.120 000 perkilogran,” jelas Wati.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau Eka Ardi Aguscik saat dibincangi KORAN LINGGAUPOS.ID mengatakan berdasarkan data mereka saat ini ada lebih kurang 1.246 hektare lahan perkebunan kopi di Lubuklinggau.

BACA JUGA:Bak Surganya Kopi, Berikut 5 Daerah Penghasil Kopi Terbesar di Sumatera Selatan

Untuk wilayah sebarannya di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I seperti di Air Kati dan Binjai hingga Jukung serta di Kecamatan Lubuklinggau Utara I seperti di Margi Rejo.

"Ada juga sebagian di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, tapi tidak terlalu banyak," ungkapnya, kemarin.

Untuk harga kopi ditingkat petani lokal memang diakui Eka sudah lumayan bagus. 

Saat ini juga ikut naik karena dipengaruh harga kopi dunia.

BACA JUGA:Nikmatnya Kopi Jahe Buatan Dedi Afran, Warga Desa Taba Remanik Musi Rawas

"Sekarang Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu. Sementara sebelumnya harga jual kopi lokal kita masih sangat rendah hanya dikisaran Rp 25 ribu perkilogram. Petani lokal biasanya jual sudajh dalam bentuk biji kering. Untuk konsumen ya tidak ada batasan, balik lagi ke petani mereka mau jual ke mana," jelasnya. 

Jenis kopi lokal petani Kota Lubuklinggau lanjutnya dominan kopi jenis robusta.

"Itu karena kita dataran rendah. Sejauh ini mayoritas petani kita jual biji kering. Panennya saat ini cukup bagus dan sepengetahuan kami tak ada kendaladi petani kopi kita," tegasnya.

Ditahun 2025 melihat trend harga kopi cukup tinggi, mereka sudah usulkan ke Kwmwnterian program peremajaan perkebunan kopi.

BACA JUGA:Harga Kopi Naik, Ini Penyebabnya Menurut Penjual Kopi di Lubuklinggau

"Karena kita lihat dilapangan saat kita keliling ke petani kopi kita, ada beberapa kebun kopi milik petani yang sudah tua. Makanya jika ada program peremajaan atau iatilahnya tanam sambung maka kwbun kopinya bisa maksimal lagi hasil produksinya," tegasnya. (*)

Kategori :