"Dan kami selaku operator dan penyalur tentunya menjalankan kebijakan ini dengan menyesuaikan harga. Kini HET menjadi Rp 12.500. Artinya, sampai ke konsumen tidak boleh melebih HET tersebut," ungkap Aprilia Wiguna.
Ia mengaku sejak ada kenaikan harga tidak ada gejolak dari konsumen.
Semua berjalan dengan lancar dan antusias masyarakat untuk membeli beras SPHP masih tinggi.
Termasuk mitra mereka, Rumah Pangan Kita (RPK) juga diakuinya masih rutin dan biasa ambil stok ke gudang mereka.
BACA JUGA:291 Warga Kelurahan Selagit Terima Bantuan Pangan Beras
Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa juga membenarkan jika kenaikan harga ini merupakan kebijakan dari Badan Pangan Nasional (BPN).
"Tujuannya, ini untuk meningkatkan penghasilan para petani. Sehingga harga jual gabah meningkat, penghasilan mereka juga meningkat," ungkap Trisko. (*)