MAKKAH, KORANLINGGAUPOS.ID – Rindu masakan khas Indonesia, sudah barang tentu dirasakan Jemaah Calon Haji (JCH). Namun tenang, tak perlu khawatir.
Sebab, JCH termasuk asal Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Muratara setiap hari disuguhi oleh pemerintah 3 x makan + buah + Air Zam-Zam.
“Untuk mengobati rasa rindu dengan masakan khas Indonesia, menu-menu masakan yang disajikan pada kami juga aneka makanan khas Nusantara,” tutur Eni Puji Lestari Kontributor Haji KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 30 Mei 2024.
Selain itu, kata Eni, para JCH juga dimanjakan dengan berbagai makanan khas Indonesia seperti pempek, bakso,lontong sayur, gorengan, pecel, kue-kue, gado-gado, bubur sumsum, bubur kacang hijau, kerupuk dan lain-lain.
BACA JUGA:Jelang Keberangkatan, ini yang Dilakukan JCH Musi Rawas
“Jajanan ini dijual dekat dengan hotel kami,” jelas Eni.
Ada juga berbagai model baju gamis untuk laki-laki dan perempuan, peci, mainan anak-anak dan lain-lain.
“Ini semua bisa dibeli oleh para JCH dengan harga yang terjangkau dan dijual oleh para WNI yang bermukim di Arab (terutama makanan), sedangkan orang Arab dan Afrika berjualan baju/gamis, peci, mainan anak-anak. Ini semua bisa di beli di depan Hotel Hermas Mekah (tempat menginap para JCH Lubuklinggau ), “ tuturnya.
Untuk bisa belanja di depan hotel, JCH biasa melakukannya selepas subuh sampai dengan pagi pukul 08.00 WAS dan setelah maghrib sampai malam pukul 20.00 WAS.
BACA JUGA:Menunggu 11 tahun Rara Andhini Menjadi JCH Termuda Kabupaten Musi Rawas
Animo para JCH sangat antusias bahkan para Petugas Kloter dan Petugas Haji juga tidak ketinggalan untuk menikmati dengan adanya berbagai makanan dan baju tersebut.
Sementara dilansir dari laman Kemenag RI, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji atau PPIH Arab Saudi Nasrullah Jasam menjelaskan, tak lama lagi JCH akan melakukan wukuf.
Nasrullah Jasam mengatakan, untuk melakukan wukuf di Arafah jemaah harus memiliki visa haji.
“Ya, dokumen utama yang harus dimiliki jemaah yakni ada dua, yaitu paspor dan visa haji. Jadi ingat ya, bukan visa selain haji. Hal ini harus diingat oleh para jemaah yang akan melaksanakan haji,” jelas Nasrullah Jasam.
BACA JUGA:JCH Lubuklinggau Melihat Langsung Rumah Persembunyian Rasulullah di Kota Thaif