LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Sabtu 1 Juni 2023 diperingati Hari Lahirnya Pancasila.
Oleh karena itu, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lubuklinggau Kanwil Kemenkumham Sumsel melaksanakan upacara peringatann Hari Lahirnya Pancasila tersebut di Lapangan Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Kanwil Kemenkumham Sumsel, sekira pukul 08.00 WIB.
Upacara ini diikuti seluruh pegawai Lapas Kelas IIA Lubuklinggau yang kompak mengenakan pakaian adat nasional. Mereka mengikuti jalannya upacara dengan khidmat.
Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 ini mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.
Dalam pelaksanaan uacara ini juga Kalapas Lubuklinggau memberikan penghargaan kepada pegawai dengan kategori Teladan Periode Mei serta kepada petugas yang penuh semangat mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia serta dilanjutkan dengan foto bersama.
Pegawai Lapas dengan mengenakan pakaian adat nasional foto bersama usai mengikuti upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila Sabtu 1 Juni 2024 di halaman Lapas Kelas IIA Lubuklinggau. --
BACA JUGA:Fakta Baru Penggerebekan Oknum Kades Diduga Selingkuh, Sang Kakak Beri Pernyataan
Menurut Hamdi Hasibuan saat menjadi inspektur upacara, Hari Lahirnya Pancasila mengusung tema ‘Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045’ maksudnya bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 Tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat.
Hamdi Hasibuan menyampaikan bahwa keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia.
Didalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nilainilaiinklusivitas, toleransi, dan gotong royong.
Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional “Bhinneka Tunggal Ika”.
BACA JUGA:Bikin Resah, 4 Pengedar Narkoba Asal Sungai Pinang Muara Lakitan Diringkus Polres Musi Rawas
Tidak hanya itu, dalam amanat upacara dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI), Yudian Wahyudi. Dalam amanatnya, menyampaikan bahwa Pancasila harus senantiasa berada didalam jiwa dan dipedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia.
"Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia,” tutur Hamdi Hasibuan.
Dengan semangat Pancasila yang kuat, Hamdi Hasibuan yakin seluruh tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia akan dapat diatasi.