MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Selasa 4 Juni 2024 pukul 09.00 WIB dijadwalkan Forum Honorer Kabupaten Musi Rawas (Mura) akan melakukan aksi damai di Kantor Bupati Musi Rawas dan Kantor DPRD Kabupaten Musi Rawas.
Kepastian akan dilaksanakannya aksi dibenarkan Koordinator Lapangan Hardi Wiranata saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 3 Juni 2024.
Menurut Hardi, aksi damai ini akan dilakukan lebih kurang 500 honorer guru menindaklanjuti hasil audiensi bersama Bupati Musi Rawas tanggal 9 Maret 2024 terkait tuntutan aksi Forum Honorer tentang Penambahan Kuota PPPK Tahun 2024.
Sehubungan dengan hal tersebut, ternyata tak ada juga penambahan kuota PPPK Kabupaten Musi Rawas tahun 2024.
BACA JUGA:Waduh, Honorer Tak Terdata di Database BKN Tak Bisa Ikut Seleksi CASN ?
Maka, kata Hardi, sesuai hasil rapat pengurus Forum Honorer 21 Mei 2024 serta menindaklanjuti surat pemberitahuan penundaan aksi damai yang disampaikan kepada Kapolres Musi Rawas 4 Maret 2024, maka 4 Juni 2024 Forum Honorer Musi Rawas melanjutkan aksi damai.
“Latar belakang kami mengadakan aksi damai ini, karena jumlah honorer terutama guru di Musi Rawas ini banyak sekali. 500-an orang lebih. Masa pengabdian kami ada yang 15 tahun lebih. Bahkan sekarang ada yang sudah lansia. Sementara formasi rekrutmen PPPK guru tahun 2024 hanya 30 orang. Ini sangat sedikit. Bagaimana nasib kami ke depannya?” tutur Hardi.
Menurutnya, guru honorer selama ini sangat dibutuhkan sekolah.
Hardi yang sejak tahun 2007 jadi honorer dan sudah 4 tahun mengantongi NUPTK itu berharap ada solusi penambahan formasi guru PPPK 2024, sehingga peluang honorer guru untuk jadi PPPK makin besar.
BACA JUGA:BKN Tak Lakukan Pendataan Ulang Honorer, BKPSDM Lubuklinggau: Harap Tenaga Non-ASN Bersabar
“Karena dari 500-an guru yang akan aksi ini, ada yang sudah serdik. Ada juga yang sudah masuk passing grade. Jadi formasi diperbanyak, makin banyak pula potensi yang bisa jadi PPPK tahun ini,” tutur Hardi, guru honorer salah satu SD di Musi Rawas itu.
Menurut Hardi, guru honorer yang belasan tahun mengabdi di Musi Rawas tak sedikit yang menerima gaji dibawah Rp 500 ribu per bulan.
Maka, harapannya kalau jadi PPPK kesejahteraan meningkat.
“Yang kami perjuangkan bukan lagi untuk kami sendiri. Tapi sudah untuk keluarga. Masa depan anak-anak kami juga. Dengan gaji kadang kurang dari Rp 500.000 bahkan Rp 500.000 itu sudah termasuk besar, mau bagaimana kami ke depan. Sementara menjadi guru adalah perjuangan kami,” tuturnya.
BACA JUGA:2,3 Juta Honorer Dijanjikan Mendapatkan NIP, Begini Bocoran Menpan RB Soal Seleksi P3K 2024