“Awalnya ada tiga anak yang mencari ikan, karena habis banjir anak saya dua yakni Satria dan kakaknya Alpin. Saat kejadian saya lagi di rumah jaga anak yang satunya dan bapaknya lagi kerja. Saya tahu anak hanyut dikasih tahu teman-teman anak saya, bahwa anak saya lagi mandi, namun saat dilihat di sungai anak saya yang Satria tidak ada lagi,” papar Marlina.
Dengan wajah yang sedih hingga pukul 12.00 WIB satria belum ditemukan bahkan dari pihak BPBD Lubuklinggau, warga setempat ikut melakukan pencarian korban.
“Korban diketahui anak ketiga dari empat saudara. Kami berharap Satria bisa ketemu kembali,” harap Marlina.
Sementara Sutarjo selaku ketua adat setempat membenarkan bahwa ada anak warga Kelurahan Wirakarya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II terbawa arus Sungai Kali Mesat yang habis diterjang banjir bandang.
BACA JUGA:Puluhan Rumah Diterjang Banjir, Begini Kondisi 5 Keluruhan di Lubuklinggau
“Saat kejadian habis banjir banyak anak-anak mencari ikan, di Sungai Kali Mesat. Kakak beradik ikut mencari ikan. Mereka yakni Alpin dan Satria. Saat mencari ikan Si Adik Satria tiba-tiba terpeleset sehingga jatuh ke sungai, awalnya kakaknya Alpin membantu namun saat itu Alpin takut terjun ke sungai,” ucap Sutarjo.
Kata Sutarjo, kedalaman air Kali Mesat 3 meteran dan karena arus sungai yang deras sehingga anak tersebut terbawa arus.
Ditambahknnya hingga saat ini pihak kepolisian, warga Basarnas dan BPBD Kota Lubuklinggau ikut mencari korban namun belum diketemukan.
Kemudian pihak Basarnas Wahit Ivan saat diwawancarai juga membenarkan saat ini pihaknya bersama tim terus melakukan pencarian, dari pukul 17.00 WIB satu jarak 1 km pencarian namun belum ditemukan.
BACA JUGA:396 KK di Lubuklinggau yang Terdampak Banjir Terima Bantuan
“Kami dari tim gabungan baik warga, BPBD, TNI dan Polri terus mencari korban,” ucapnya.
Ditambahkannya, dalam pencarian ini ada satu tim yang turun ke lapangan dengan alat manual seadanya, mengingat arus sungai yang kecil dan deras ini.
Untuk hambatan saat ada pohon bambu roboh, banyak sampah yang menumpuk serta air yang terlalu deras. (*)