Alat Khusus ini Dikerahkan untuk Pencarian Balita Hanyut di Lubuklinggau

Rabu 05 Jun 2024 - 21:36 WIB
Reporter : APRI YADI
Editor : SULIS

“Awalnya ada tiga anak yang mencari ikan, karena habis banjir anak saya dua yakni Satria dan kakaknya Alpin. Saat kejadian saya lagi di rumah jaga anak yang satunya dan bapaknya lagi kerja. Saya tahu anak hanyut dikasih tahu teman-teman anak saya, bahwa anak saya lagi mandi, namun saat dilihat di sungai anak saya yang Satria tidak ada lagi,” papar Marlina.

Dengan wajah yang sedih hingga pukul 12.00 WIB satria belum ditemukan bahkan dari pihak BPBD Lubuklinggau, warga setempat ikut melakukan pencarian korban.

“Korban diketahui anak ketiga dari empat saudara. Kami berharap Satria bisa ketemu kembali,” harap Marlina. 

Sementara Sutarjo selaku ketua adat setempat membenarkan bahwa ada anak warga  Kelurahan Wirakarya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II   terbawa  arus Sungai Kali Mesat yang habis diterjang banjir bandang.

BACA JUGA:Puluhan Rumah Diterjang Banjir, Begini Kondisi 5 Keluruhan di Lubuklinggau

“Saat kejadian  habis banjir banyak anak-anak mencari ikan, di Sungai Kali Mesat. Kakak beradik ikut mencari ikan. Mereka yakni Alpin dan Satria. Saat mencari ikan Si Adik Satria tiba-tiba terpeleset sehingga  jatuh ke sungai, awalnya kakaknya Alpin  membantu namun saat itu Alpin takut terjun ke sungai,” ucap Sutarjo.

Kata Sutarjo,  kedalaman air Kali Mesat 3 meteran dan  karena arus sungai yang deras sehingga  anak tersebut terbawa arus.

Ditambahknnya hingga  saat ini pihak kepolisian, warga Basarnas dan BPBD Kota Lubuklinggau ikut mencari korban namun belum diketemukan.

Kemudian pihak Basarnas Wahit Ivan saat diwawancarai juga membenarkan saat ini pihaknya bersama tim terus melakukan pencarian, dari pukul 17.00 WIB satu jarak 1 km pencarian namun belum ditemukan.

BACA JUGA:396 KK di Lubuklinggau yang Terdampak Banjir Terima Bantuan

“Kami dari tim gabungan baik warga, BPBD, TNI dan Polri terus mencari  korban,” ucapnya.

Ditambahkannya, dalam pencarian ini ada satu tim yang turun ke lapangan dengan alat manual seadanya, mengingat arus sungai yang kecil dan deras ini.

Untuk hambatan saat  ada pohon bambu roboh, banyak sampah yang menumpuk serta air yang terlalu deras. (*)

Kategori :