BACA JUGA:Bujang Dehe Musi Rawas Siap Ikuti Pemilihan Putra Putri Sriwijaya
Selanjutnya kita menuju Musdalifa tampet haji melaksana Mabit.
Lalu menerangkan situasi di sana sambil mempersiapkan untuk pelaksaan haji. Bagi lansia, yang sakit dan berkebutuhan khusus diterangkan bagaimana situasinya, langsung melihat lokasi.
Kemudian dilanjutkan zirah ke Masjd Khaif di Mina.
Lalu ke Jabal Qurban tempat yang tadinya akan dijadikan tempat pemotongan nabi Ibarim terhadap putranya Ismail yang kemudian diganti dengan Kambing Kibas.
Sambil mengabil hikma bahwasannya jemaah haji seyogyanya melaksaan qurban di tanah Suci Mekkah karena pelaksanaan syariat haji berkaitan erat salah satunya syariat qurban yang dilaksanakan oleh jemaah haji maupunm yang tidak berhaji.
BACA JUGA:18 Puskesmas Akreditasi Paripurna Ini Pelayanan yang Harus Dilakukan
Bagi yang berhaji sangat ditakligkan untuk bisa melaksanaan qurban. Mengabil hikma di situ bagaimana keralaan seorang hambah atas pengabdian kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Tentunya Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak menzomi hambanya hanya menguji saja sampai sejauh mana melepaskan harta yang paling di cintai yaitu Putra Ibrahim yakni Imail yang sekian lama ditungguh-tunguh tidak punya anak namun ketika punya anak disuruh diqurbankan.
Tapi kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak menyia-nyakan ketaatan seorang hamba diganti dengan hewan kurban.
Maka setelah digantinya kurban dari anak laki-laki pertama dengan hewan kurban tentu tidak ada alasan bagi kita yang mampu untuk meninggalkan ibadah berkurban setiap tahunnya.
Kemudian kita melihat situasi Jamarat tempat Melotar Jumroh dan tingkatan-tingkatannya, lokasinya dan lokasi camp jemaah haji reguler yaitu setelah melewati Muhaisim.
BACA JUGA:Ada Tahanan Baru, Ini Hal yang Wajib Dilakukan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti
Sebagai gambaran lansia untuk tidak melakukan Melontar Jumroh tapi membadalkannya kepada yang sehat karena melihat jarak tempuk perkemahan dan Jabal Jamarat yang cukup jauh.
Lalu ziarah dilanjutkan ke Jabal Nur tempat Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rosul dan juga tempat Nabi Muhammad menerima Wahyu Pertama yaitu surat Al-Alaq ayat satu sampai 5.
Kemudian di situlah awal Islam dibawa Nabi Muhammad di bawah kerasulan Nabi Muhammad dan situlah tempat pertama nyambung antara bumi dan langit .