LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Berdasarkan data Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau masih ada 208 anak stunting.
Data ini berdasarkan pengukuran yang sudah dilakukan by name by address.
Maka, sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting di Lubuklinggau Pemkot mengajak semua pihak untuk terlibat.
Termasuk peran Kepala SD negeri dan Kepala SMP negeri yang ada diwilayah Kota Lubuklinggau.
BACA JUGA:Libatkan Kepala Sekolah Turunkan Angka Stunting
Ada 50 Kepala SD dan SMP yang di SK kan Walikota menjadi orang tua asuh anak stunting.
Dimana satu anak stunting satu orang tua asuh.
Dengan tujuan bisa lebih fokus mendampingi sang anak agar cepat keluar dari status stuntingnya.
Jumat, 7 Juni 2024 usai senam bersama di SMPN 2 Lubuklinggau, anak stunting yang orang tua asuhnya dari Kepala Sekolah dikumpulkan dan diberikan makanan tambahan seperti beras hingga telur.
BACA JUGA:Fokus Percepatan Penurunan Stunting: 2024, Target Kembali 11,7 Persen
"Karena memang sudah ada SK Walikota untuk Kepala SD dan SMP total ada 50. Tujuan kita prevelansi 1000 hari anak diperhatikan gizinya supaya pertumbuhan tingginya cepat dan keluar dari status stunting. Inilah namanya pekerjaan yang secara bersama saling mendukung," ungkap Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa usai membagikan makanan tambahan untuk anak stunting.
Pihaknya diakui Trisko sengaja melibatkan Kepsek karena kedepan yang akan mendidik mereka juga para guru.
"Kita juga dalam menciptakan generasi emas 2045 harus disiapkan dari sekarang. Kita harus siapkan generasi emas anak-anak Lubuklinggau sejak dini. Makanya peranan guru sangat penting, dimana sejak balita tumbuh kembangnya sudah diperhatikan," jelasnya.
Bekerja itu yang ia inginkan tegas Trisko bukan superman tapi supertim.
BACA JUGA:Survei Anak Stunting Naik jadi 17,5 Persen, Ini yang Dilakukan Pemerintah Kota Lubuklinggau