"Setelah itu jika cabai sudah mendekati panen terpaksa harus dijaga, katanya.
Untuk kendala pasti ada seperti serangan hama pada cabai, namun masih bisa teratasi karena Gutomo juga belajar bagaimana cara mengatasi serangan hama pada tanaman cabai.
Selain itu penyuluh pertanian juga sering memberikan masukan, cara bertani tanaman cabai ini.
Saat ini Gutomo juga sudah mengembangkan usaha bertani cabai ini di tiga tempat.
BACA JUGA:Harga TBS Periode I Juni 2024 Kembali Naik
Namun masih dalam wilayah Desa Jambu Rejo ini. Sserta saat ini Gutomo juga sedang mencoba menanam tanaman buah semangka.
Dalam menjalakan usaha pertanian Gutomo dibantu oleh warga sekitar kalau untuk yang khusus mengelola tanah Itu ada tiga orang.
Namun kalau untuk bagian yang memanen buah cabai itu ada sekitar 10 orang.
Dirinya juga menjelaskan untuk bibit itu dirinya tidak menggunakan satu merk bibit.
BACA JUGA:100 Unit Bedah Rumah Bantuan Pemprov Sumsel Dalam Proses Adminitrasi
Gutomo juga sudah menggunakan bibit lokal dan hibrida, itu ada kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Kalau bibit lokal itu kalau di harganya jauh lebih murah dari pada yang bibit cabai hibrida.
Kalau untuk hasilnya itu lebih banyak dari bibit cabai hibrida, namun harga bibitnya itu mahal.
Sedangkan untuk perawatannya itu lebih mudah di bibit lokal.
BACA JUGA:72 RTLH Dalam Tahap Pengerjaan Ada yang Sudah Selesi 100 Persen
"Harapannya untuk harga pupuk, itu bisa menurun lagi. Kemudian harga jualnya itu bisa stabil seperti ini saat ini, karena modal bertani tanaman cabai ini modal nya juga sangat besar," harapnya. (*)