Ia menjelaskan, biaya haji yang dibayarkan bukan berasal dari satu-satunya sumber kehidupan yang apabila sumber kehidupan itu dijual terjadi kemudaratan bagi diri dan keluarganya dan Jemaah haji harus memiliki biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan selama dia ibadah haji.
Selain itu ada juga istita’ah dari segi keamanan artinya aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji, mulai dari awal hingga selesai.
Lebih luas lagi, maksudnya aman bagi keluarga dan harta benda serta tugas dan tanggung jawab yang ditinggalkan di rumah dan tidak terhalang.
Contohnya mendapat kesempatan atau izin perjalanan haji termasuk mendapatkan kuota tahun berjalan atau tidak mengalami pencekalan/kendala teknis di lapangan.
BACA JUGA:JCH Lubuklinggau Diingatkan Jaga Baik-baik Smart Card, ini Fungsinya
Ia mengingatkan, bahwa wajib haji adalah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji.
Nah, bila salah satu amalan itu tidak dikerjakan ibadah haji seseorang tetap sah, tapi dia harus membayar dam. Kata Widi, wajib haji tersebut yaitu Ihram.
Ihram yaitu niat berhaji dari miqat, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah Ula, Wusta dan Aqabah, dan tawaf Wada bagi yang akan meninggalkan Makkah Al-Mukarromah.
Kata Widi, jika seseorang sengaja meninggalkan salah satu rangkaian amalan itu tanpa adanya uzur syar’I maka dia berdosa.
BACA JUGA:Pergerakan JCH Lubuklinggau ke Arafah Pakai Skema Murur, ini Maksudnya
Maka mulai Selasa 11 Juni 2024 operasional bus shalawat akan diberhentikan melayani Jemaah hingga empat hari sebelum pelaksanaan puncak haji di Arafah nantinya.
Kata Widi, pemberhentian operasional bus shalawat tersebut disebabkan ditutupnya jalur-jalur yang biasa dilalui bus salawat karena padatnya arus lalu lintas jelang puncak haji yakni Armuzna.
Kondisi ini diharapkan mendorong para jemaah bisa fokus untuk persiapan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) dengan menjaga kesehatan mereka.
Jadi jika mau shalat Jemaah, tetap bisa di mushala hotel atau sekitar penginapan.
BACA JUGA:JCH Musi Rawas City Tour Ambil Hikmah Sejarah Para Nabi
Lebih baik manfaatkan momen menghadapi puncak haji dengan memperbanyak amalan ibadah, berzikir, mendalami manasik haji, menjaga kebugaran tubuh dengan makan yang teratur dan tepat waktu serta istirahat yang cukup.