Karena Pemkot memang sudah lama ingin mendapatkan solusi terkait permasalahan aset Pasar Inpres.
"Insya Allah dibulan depan, paling lambat Agustus kami upayakan bisa bertemu dan berkonsultasi dengan Menteri AHY. Karena ini jalan sudah diberikan oleh Presiden, beliau langsung yang minta. Maka kenapa tidak segera kita sambut baik dan kita laksanakan," tegas Zulfikar.
Pihaknya tentu sangat berharap ada solusi dan penyelesaian dari permasalahan ini setelah bertemu dengan Mentari BPN/ATR, AHY.
"Itu harapan kita. Setelah clear permasalahan asetnya baru kita upayakan untuk merevitalisasinya. Sehingga pedagang nyaman berjualan di sana tanpa ada rasa khawatir takut gedung roboh, pembeli juga nyaman. Dan tidak ada lagi pedagang yang tercecer berjualan dipinggir jalan," ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Asril membenarkan jika Pemkot sudah sangat ingin merevitalisasi gedung Pasar Inpres. Apalagi sudah 40 tahun lebih belum pernah direvitalisasi.
“Bangunannya pun sudah usang. Sudah sangat tidak layak butuh direvitalisasi. Kita sangat ingin melakukannya bahkan jika bisa dibangun baru. Tujuan utamanya ya supaya pedagang disana tidak lagi berceceran,” tegasnya.
Jika dibangun menggunakan APBD, tegas Asril, sangat tidak memungkinkan.
“Karena itu butuh anggaran yang tidak sedikit. Bisa sampai Rp 230 miliar. Dan yang terpenting lahannya masih sengketa. Itu yang juga harus segera diselesaikan,” ungkapnya. (*)