Di samping itu, orang tua akan lebih mudah mengenalkan warna melalui benda nyata yang ada di sekitar anaknya. Contohnya seperti mengenalkan warna melalui buah, pisang berwarna kuning, melon berwarna hijau, dan anggur berwarna ungu.
3. Warna mewakili perasaan si kecil
Warna juga bisa membantu mengartikan perasaan si kecil saat senang, sedih, dan marah. Tujuan pengenalan warna pada anak usia dini adalah untuk memberikan manfaat emosional.
Biasanya ditujukan pada anak yang kemampuan berbahasanya belum matang, warna menjadi media komunikasinya.
BACA JUGA:Masih Ada yang Belum Tahu, 4 Fase Mendidik Anak Dalam Islam Menurut Rasulullah SAW
Departemen Perkembangan Anak di California State University Fullerton juga telah melakukan penelitian tentang warna dan hubungan emosionalnya pada anak-anak.
Dalam penelitian tersebut, anak-anak berusia antara 5 hingga 6 tahun diminta memilih warna favoritnya dari 9 warna yang diberikan secara acak sesuai perasaannya saat itu.
Sebanyak 69 persen anak memilih warna-warna cerah yang mengekspresikan kebahagiaan dan kegembiraan seperti pink, biru, dan merah.
Ada yang memilih warna hitam, abu-abu dan coklat yang menunjukkan emosi negatif seperti kesedihan.
BACA JUGA:Segera Orang Tua Lakukan Tes IQ Anak, Ini Alasannya
Untuk itu, bantulah anak untuk menemukan dan menyampaikan makna warna. Karena ini momen yang tepat, rasa penasarannya yang tinggi membuat si kecil mengeksplorasi permainan warna yang seru ini.
4. Warna memaksimalkan kinerja otak
Warna akan memaksimalkan kinerja otak pada rentang usia 0–10 tahun. Pada rentang usia ini, saraf otak anak sudah terhubung secara optimal satu sama lain.
Memperkenalkan warna yang beragam tentu akan menyenangkan anak dan menghindarkan mereka dari rasa bosan saat belajar atau menjelajahi lingkungannya.
BACA JUGA:Orang Tua Harus Tahu, Tips Mudah Mengajarkan Anak Menghafal Alquran Ala Buya Fikri
Kapan waktu baik anak belajar warna?