BACA JUGA:Pembunuh Besan di Muara Beliti Musi Rawas Diganjar Hukuman Ringan
“Kalau Icang tidak nujah, Icang yang mungkin dibunuh Aan,” terangnya.
Karena pelaku Icang dan korban Aan sama-sama mengenakan baju warna hitam, dan melihat korban Aan tersungkur ke aspal bersimbah darah.
Belly mengira itu adalah adalah keponakannya Icang. Karena itulah Beli mengejar Amir dan melakukan penusukan.
Pasca kejadian itu dikatakan Heri, Icang dan Beli tidak pulang lagi ke Desa Mandi Angin.
“Kami semalam sudah rembuk keluarga, karena korban dan pelaku masih satu desa karena itu keluarga sepakat untuk meminta pelaku menyerahkan diri, “ ungkap Heri.
BACA JUGA:2 Pria ini Terbukti Bobol Bengkel di Siring Agung Lubuklinggau
Menurut Heri, yang melacak dan mencari keberadaan Icang adalah adiknya Suntri.
“Jadi kami semalam tidak tidur, dan pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, dapat kabar dari adiknya bahwa mereka (kedua pelaku) sudah di Polres lubuklinggau,” kata Heri.
Karena ibu dan nenek pelaku Icang mau bertemu dan melihat sendiri kondisi Icang, akhirnya keluar dari Desa Mandi Angin menyusul ke Polres Lubuklinggau.
“Jadi saya ikut mengantar keluarga untuk ketemu Icang,” terang Heri.
Sementara Kapolres Lubuk Linggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan menjelaskan, kedua tersangka sudah mengakui perbuatanya.
BACA JUGA:Pria Asal Muratara Hilang Nyawa di Pasar Satelit, Identitas Pelaku Sudah Diketahui
“Keduanya sudah mengaku,” kata singkat, Senin 24 Juni 2024.
Seperti sebelumnya diberitakan Kota Lubuklinggau dihebohkan dengan ditemukan laki-laki yang berlumuran darah dengan kondisi tengkurap di depan kios pasar.
Mayat laki-laki itu bikin heboh warga sekitar Minggu 23 Juni 2024 sekira pukul 15.00 WIB.