LINGGAUPOS.BACAKORAN - Ramai dibahas persoalan seseorang di kudus yang mengaku bermimpi bertemu Rasulullah Mumahad dicuplikan vidio media antara percaya dan tidak percaya kita hanya mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
BACA JUGA:Strategi Imbangi Stres dengan Pola Pikir Sehat, Ini Perlu Diketahui Pikiran Perlu Releksasi
Mimpi bertemu nabi Muhamad merupakan sebuah keistimewaan tersendiri bagi orang orang yang bertakwa,bukan sekedar bangun tidur bukan juga godaan dari setan akan tetapi sebuah perjumpaan yang agung bersama junjungan agung Rasulullah,karena Rasulullah menegaskan bahwa saya tidakn akan menyerupainya.
ia menjelaskan mimpi ketemu Rasulullah itu di depan makam Sunan kudus dengan jarak 1 meter berhadapan dengan Rasulullah,Rasulullah SAW menunjuk nunjuk dan berbicara sampaikan pada seluruh bangsa Indonesia Rasulullah Muhamad tidak ridho dengan gigi beliau sambil menunjuk gigi geraham beradu menahan marah dan tangan sebelah kiri terkempal karena menahan marah.megucapkan rasulullah Muhamad murka serta benci orang yang mengaku diriku, keturunanku,mengaku nasabku,mengambil silsilah nasabku digunakan untuk menginjak umatku,menghina umatku,memeras darah dan keringat.juga mengaku mengetahui ciri fisik rasulullah dengan tidak tinggi tidak rendah serta rambut yang bergelombang suara lembut.ucap rasulullah Mumahad didalam mimpinya bapak Muhamad maulana ishaq asal kudus.
Lebih mengejutkan bapak Muhamad maulana ishaq bersumpah di atas Al quran dan mengucapkan "saya Muhamad maulana ishaq orang kudus yang menetap di kudus,jika saya berbohong mengaku di utus Rasulullah padahal bukan.jika saya tidak bermimipi berjumpa dengan Rasulullah dan mengaku bermimpi. dalam cerita voice note saya siap dengan konsekuensinya”.
BACA JUGA:Chery Omoda 5 GT Launching Harga Naik, Kapasitas 1.600 Harag Kisaran Rp500 Juta
Sebagai seorang muslim sudah pasti ada pada dirinya perasaan cinta kepada Rasulullah ,namun rasa cinta tersebut berbeda antara satun dengan yang lain dalam kadar kedalaman cintanya secara individual.
Kata cinta tersebut tidak cukup sebagai hiasan kata kata di bibir,tetapi harus dibuktikan dalam tindakan dan perbuatan sehari hari rasa cinta kepada Rasulullah wajib di miliki oleh setiap muslim bahkan melebihi rasa cinta kepada orang tua ,anak dan istri.(*)