KORANLINGGAUPOS.ID - Jika kamu sering memasak suatu hidangan pastinya sudah tidak asing lagi dengan bumbu rempah yang bercita rasa pedas yang satu ini, yakni sahang atau sering disebut lada.
Sahang atau lada ini merupakan salah satu jenis rempah yang berasal dari sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati yang sering digunakan sebagai bumbu pelengkap pada suatu masakan agar rasanya lebih nikmat.
Di Indonesia sendiri, sahang dikenal memiliki beragam jenis, mulai dari sahang putih, sahang hitam, sahang hijau, dan sahang merah yang masing-masing dari sahang tersebut diketahui memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda-beda, baik dalam segi bumbu dapur maupun untuk pengobatan.
Meski ada beragam jenis sahang, namun di Indonesia sendiri biasanya hanya menggunakan dua jenis sahang saja yang digunakan dalam memasak, seperti sahang putih dan sahang hitam.
BACA JUGA:Inilah 4 Jenis Sahang Paling Populer di Indonesia yang Jarang Orang Ketahui
Dari kedua jenis sahang ini tentunya memiliki perbedaan, baik dari segi pengolahan maupun kegunaannya yang mungkin jarang orang ketahui.
Lalui, apa saja perbedaan antara sahang hitam dan putih yang patut diketahui agar tidak keliru dalam penggunaannya? yuk simak jawabannya berikut ini.
Sebagaimana yang diketahui, bahwa sahang hitam dan lada putih merupakan dua varian rempah-rempah yang kerap digunakan dalam masakan di seluruh dunia.
Meskipun keduanya berasal dari pohon sahang yang sama, namun sahang hitam dan putih ini pastinya mempunyai perbedaan dalam segi rasa, aroma, penggunaan, dan manfaat kesehatannya.
BACA JUGA:Sering Salah Kira, Ternyata Ini 5 Perbedaan Sahang dan Ketumbar yang Hampir Mirip
Nah, berikut ini ada 4 perbedaan antara sahang hitam dan putih yang patut kamu ketahui sebelum menggunakannya pada masakan atau pengobatan, yakni antara lain :
1. Proses pengolahan.
Sebenarnya sahang hitam dan putih berasal dari pohon yang sama, tetapi yang membedakannya adalah dari segi proses pengolahan yang tentu saja berbeda sehingga membuat keduanya bisa menghasilkan tampilan dan rasa yang berbeda pula.
Melansir dari buku Perdagangan Lada Abad XVII karya P. Swantoro terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, menuliskan bahwa untuk memperoleh sahang hitam petani harus memetik bijinya sebelum seluruh bulirnya jadi masak.
BACA JUGA:Meski Jadi Bumbu Penyedap Makanan, Ternyata Ini 5 Efek Samping Jika Konsumsi Sahang Berlebihan