KORANLINGGAUPOS.ID - Makam Bung Karno di Blitar merupakan salah satu situs bersejarah penting di Indonesia yang menjadi destinasi wisata yang menarik bagi pengunjung dari berbagai penjuru tanah air.
Makam Bung Karno dibangun untuk menghormati Ir.Soekarno, Presiden pertama Indonesia yang dikenal dengan sebutan Sang Proklamator.
Makam Bung Karno dibuka untuk umum pada tahun 1979 dan menjadi tempat ziarah penting bagi masyarakat Indonesia.
Katanya, banyak pejabat yang menyebut tidak sah menjadi orang Indonesia jika belum berziarah ke Makam Bung Karno (MBK) di Blitar.
Pasalnya tempat itu bernama “Taman Bahagia”, MBK mempunyai sejarah yang kuat, terkait dengan kunjungan Bung Karno pada tahun 1950 yang mengusulkan pendirian Taman Makam Pahlawan (TMP).
Setelah ibunda Bung Karno, Ida Ayu Nyoman Rai meninggal dunia pada tanggal 12 September 1958, ia dimakamkan di TMP "Taman Bahagia".
BACA JUGA:Green Canyon Pesona Alam Lahat Tersembunyi Tawarkan Pengalaman Wisata Spektakuler
Bung Karno kemudian meninggal pada tanggal 21 Juni 1970. Kemudian, kerangka ayah Bung Karno juga dipindahkan ke sana pada tahun 1975 dari Tempat Pemakaman Umum "Karet" di Jakarta, dengan batu nisannya masih disimpan di Istana Gebang.
Namun pemakaman di Blitar sebenarnya tidak disetujui keluarga Bung Karno. Meski pihak keluarga ingin menuruti keinginannya untuk dimakamkan di bawah pohon rindang di kawasan Priangan.
Namun, Presiden Soeharto memutuskan agar Bung Karno dimakamkan di Blitar dengan didampingi ibunya. Pemakaman ini menarik ratusan ribu orang yang dijaga ketat oleh militer.
BACA JUGA:Kekayaan Baduy yang Menawarkan Wisata Alam dan Budaya
Pada tahun 1978 TMP Taman Bahagia dipugar dan pada tanggal 21 Juni 1979 diresmikan menjadi Makam Bung Karno oleh Presiden Soeharto.
Kini, MBK menjadi aset wisata sejarah unggulan Kota Blitar sehingga menarik pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Makam Bung Karno terletak di Jalan Ir. Sukarno, Bendogerit, Sananwetan, Blitar, Jawa Timur. Dimana kamu dapat mencapai lokasi ini dengan mudah menggunakan transportasi darat baik bus, kereta api maupun kendaraan pribadi. Selain itu, dapat dengan mudah dijangkau dalam beberapa jam perjalanan dari Surabaya atau Malang.