"Sekitar 10 hektar yang masih tanam padi karena masih kebagian air," jelasnya.
Ia menyebut petak sawah tidak kebagian air dari saluran irigasi Kelingi-Tugumulyo karena airnya masuk ke kolam air deras.
Kemudian saluran pembuangan dari kolam air deras tersebut tidak dikembalikan lagi ke saluran irigasi sehingga sawah yang berada di ujung tidak kebagian air.
"Air dari saluran irigasi di Air Satan ini banyak lari ke kolam ikan air deras. Kolam itu banyak yang bentuk. jadi sewaktu kita mau mengolah sawah kita tidak kebagian air," sebutnya.
BACA JUGA:Petani Alpukat Desa Tamba Asri Berbagi Tips Atasi Serangan Hama
Menurunnya hasil dari tanam jagung tidak begitu menggembirakan petani. Apalagi saat ini harga jagung turun.
Harga jagung untuk pakan ternak dijual Rp 25.000 per Kg.
"Sedangkan kalau harga jagung kering yang sudah dipipil Rp 3.800 per Kg," tambahnya.
Lebih lanjut Sudarman menjelaskan lebih baik tanam padi daripada jagung.
"Lebih baik tanam padi daripada jagung kami beralih tanam jagung karena tidak kebagian air," jelasnya.
BACA JUGA:Harga Kopi Tinggi Selamatkan Perekonomian Petani di Lubuklinggau
Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang telah memberikan bantuan pompa.
Dengan adanya bantuan pompa harapan untuk tanam padi bisa diwujudkan nantinya.
"Semoga harapan kami bisa kembali tanam padi bisa terwujud," harapnya.
Dengan adanya program pompanisasi menjadi harapan baru bagi petani padi sawah yang selama ini beralih tanam jagung.
BACA JUGA:Harga Kakao Dunia Melambung Petani Kakao Musi Rawas Tersenyum Lebar