LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Kue tradisional sampai saat ini masih banyak peminatnya, meskipun pembuatan kue tradisional tergolong lama.
Meskipun pembuatan kue tradisional terbilang jadul, tetapi untuk rasa kue tradisional tidak pernah mengecewakan untuk pecinta kue.
Salah satu kue tradisional yang masih eksis dari zaman ke zaman yaitu kue putu.
Kue putu merupakan jenis kue kudapan tradisional Indonesia yang di isi dengan gula Jawa, yang dibalut dengan tepung beras dan kelapa parut.
BACA JUGA:Pedagang Pentol Kuah Bakso Pertama di Lubuklinggau, Yang Sudah Berjualan 30 Tahun
Dalam pembuatannya kue putu di kukus dengan menggunakan tabung bambu yang sudah di isi dengan gula Jawa dan tepung beras dimasak hingga matang.
Kue putu juga memiliki ciri khas suara ttuuuu yang berasal dari uap yang dikeluarkan dari alat suitan yang menjadi ciri khas.
Saat diwawancarai oleh KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 7 Juli 2024, Dadang pedagang kue putu mengatakan bahwa dia berjualan kue tradisional khas Indonesia.
*Saya berjual kue putu sudah dari tahun 2014, jadi kalau di hitung sudah 10 tahun saya berjualan kue putu dan alhamdulilah masih bertahan sampai sekarang,”ungkap Dadang.
BACA JUGA:Pedagang Kue Basah di Pasar Inpres Lubuklinggau, Bisa Menjual 500 Kue Dalam Sehari
Untuk kue putu yang dijual, mulai dari bambu untuk mencetak kue putu, bahan-bahan semua dibuat sendiri dan tidak ada menggunakan pengawet.
Dan juga untuk bahan-bahan kue putunya selalu fresh setiap hari, karena jika hari ini masih ada sisa adonan di buang dan tidak digunakan lagi untuk besok.
“Untuk harga kue putu sekarang satu psc Rp 1.000, karena memang untuk pasaran harga kue putu sekarang memang segitu, bedah jauh dengan tahun 2014 Rp 2.000 dapat tiga kue putu,”jelas Dadang kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Ia juga menambahkan bahwa untuk zaman sekarang penjual kue putu sudah sangat jarang ditemui.
BACA JUGA:Pedagang Es Jagung di Lubuklinggau, Sehari Bisa Menjual Ratusan Cup Es Jagung