LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Rasa syukur tak terkira disampaikan Ketua Himpunan Wanita Universitas PGRI Silampari (UNPARI) Hj Santi Mariami, M.Pd.
Pasalnya Pemkot Lubuklinggau terutama Pj Walikota Lubuklinggau Bapak Trisko Defriyansa dan Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau Ibu Henita Trisko memberi kesempatan HW UNPARI menampilkan 2 produk unggulan.
Yakni Batik Alpukat dan Abon Pedo ketika Kota Lubuklinggau jadi tuan rumah Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXXI Tingkat Provinsi Sumsel.
Batik Alpukat dan Abon Pedo hadir di stand Pameran Gelar Dagang Taman Olahraga Megang pada HARGANAS XXXI.
BACA JUGA:Batik Alpukat Universitas PGRI Silampari Warnai HARGANAS XXXI Tingkat Sumsel, Begini Cara Ordernya
“Kami bersyukur Batik Alpukat dan abon pedo yang kini dikembangkan Prodi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPARI diterima masyarakat dan mendapat apresiasi Pemkot sebagai salah satu oleh-oleh khas Lubuklinggau,” jelasnya.
Santi Mariami kemudian menjelaskan awal mula lahirnya abon pedo.
“Jadi story awalnya adalah buah diskusi dari Dosen Prodi Kewirausahaan Ibu Ratih Eka Sakti, MM dan Ibu Endar Pradesa, M.Ak untuk membuat produk berkearifan lokal dengan membantu pelaku UMKM penghasil ikan pedo di Kota Lubuklinggau. Lalu dikembangkan dengan penelitian Dosen Prodi Kewirausahaan oleh Ibu Metha Adithia Putri, M.M. dan Ibu Fatma Oktarendah, M.M. dengan Penelitian Hibah Kemendikbudristek bersama mahasiswa M. Geri Aji P, M. Farhan F. & Dovi Ondan P,” tutur Santi Mariami.
Hingga kini, produk Abon Pedo terus berinovasi hingga memiliki Nomor Ijin Berusaha (NIB) serta PIRT dan dalam proses inovasi mahasiswa juga menerima hibah Pengembangan Wirausaha Muda (P2MW) dari Kemendikbudristek.
BACA JUGA:Dies Natalis Universitas PGRI Silampari ke-3, Rektor Sebut 4 Prestasi Besar UNPARI
Apa saja kelebihan abon pedo?
Santi menerangkan Abon Ikan Pedo adalah abon yang diolah dari ikan nila yang difermentasi menjadi ikan pedo dan tidak menggunakan pengawet.
Abon Ikan Pedo mempunyai bahan baku kearifan lokal yaitu ikan pedo yang berasal dari pelaku umkm ikan pedo yang ada di lubuklinggau dan muratara.
Pembuatan masih dengan cara yg tradisional sehingga tidak menghilangkan rasa khas ikan pedo itu sendiri walaupun sudah diolah menjadi abon.
BACA JUGA:Mahasiswa KKN Universitas PGRI Silampari Bikin Penyambutan Tahun Baru Islam di Muratara Makin Meriah