Keempat, dihapusnya jurusan IPA, IPS dan Bahasa itu sejalan dengan seleksi masuk PTN.
BACA JUGA:6 Sekolah Dinas yang Tak Mempermasalahkan Gigi Saat Mendaftar, Adakah Pilihanmu
BACA JUGA:Mau Masuk Sekolah Kedinasan Gratis dan dapat Uang Saku? Ini 6 Sekolah Kedinasannya
Juga untuk menghapus diskriminasi terhadap siswa jurusan selain IPA dalam seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru masuk perguruan tinggi negeri.
Dengan kebijakan ini maka semua lulusan SMA dan SMK Kurikulum Merdeka dapat melamar ke semua prodi melalui jalur tes masuk PTN.
Lalu, pilihan prodi jadi tidak lagi dibatasi oleh jurusan mereka ketika SMA atau SMK sekalipun.
Hasilnya, pada tahun ajaran 2024 saat ini, tingkat penerapan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 90-95% untuk SD, SMP, SMA/MA dan SMK sederajat.
BACA JUGA:Bentuk Kepengurusan Baru KOMBEL, Ini Harapan Kepala SDN Taba Renah Musi Rawas
BACA JUGA:Ketiga Kalinya, Tim Tari SMPN 2 Lubuklinggau Juara FLS2N Tingkat Provinsi Segera Go Nasional
Hal ini dibenarkan Kepala SMAN Sumberharta Kabupaten Musi Rawas Hj Nurlela saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID mengatakan sekolah yang dipimpinnya itu sudah sejak tahun 2022 menerapkan kurikulum merdeka.
“Karena SMAN Sumberharta ini sekolah penggerak, saya juga kepala sekolah penggerak, maka sejak tahun 2022 pula kami menerapkan Kurikulum Merdeka. Sejak saat itu, di sekolah kami tidak ada lagi jurusan IPA maupun IPS. Semua sama,” terang Ibu yang akrab dipanggil Bunda Lela ini.
Efeknya, kata Bunda Lela tak ada yang menjadi kendala.
“Memang mindset orang tua kalau jurusan IPA kan bisa masuk kedokteran dan sebagainya. Sekarang semua anak sama. Semuanya peluang masuk Fakultas Kedokteran,” jelas dia.
BACA JUGA:SMKN 2 Bersinergi Dengan WE Hotel Lubuklinggau Dalam Sinkronisasi Kurikulum
BACA JUGA:Mau Masuk Sekolah Kedinasan? Yukk Ketahui Terlebih Dahulu 7 Keuntunganya
Bunda Lela menyambut baik adanya kebijakan ini. Mengingat setiap anak perkembanganya berbeda.