“Dan Wisata sungai kasie selama ini dikelola secara peribadi dan tidak melibatkan karang taruna. Sampai saat ini belum diketahui terkait izin pengelola wisata sungai kasie tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA:Memasuki Hari Ke 3 PIN Polio, Ini Himbauan Kepala Puskesmas Swasti Saba
BACA JUGA:Anak di Lubuklinggau Harus Tumbuh Berkualitas, Selain Pola Asuh Ini Upaya dari Pemerintah
Petani disana pun mengeluh saat pengerukan yang dilakukan pengelola.
Mereka takut sawah mereka kekurangan debit air.
Selain itu akan menjadi ancaman para pemilik persawahan kalau air kasie menghantam persAwahan.
“Setelah mendengarkan keluhan-keluhan tersebut yang hadir rapat meminta wisata ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” tegasnya.
BACA JUGA:Rutin Awasi Pangkalan LPG 3 Kg Cegah Penyelewengan, Masih Temukan Isinya Berkurang
Sementara Lurah Lubuk Tanjung, Supawi membenarkan dari hasil musyawarah yang dilaksanakan, berdasarkan keluhan masyarakat dan pedagang terkait wisata sungai kasie yang belum mengantongi izin.
“Pihak pengelolah juga sudah kita undang namun tidak hadir dalam rapat. Maka kami sepakat untuk sementara waktu wisata kasie ditutup sampai waktu tidak di tentukan,” tegasnya.
Selain itu di bahas juga terkait jalan yang dilintasi petani untuk menuju areal persawahan, jalan tersebut sudah dihibah dengan pemerintah dan jalan tersebut sudah dibuka untuk umum.(*)