MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Untuk menjaga kesetabilan produksi padi di Kabupaten Musi Rawas, Petugas Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) beserta PPL dan masyarakat Desa Jamburejo Kecamatan Sumber Harta, terus melakukan beberapa langka seperti gerakan pengendalian hama tikus.
Kecamatan Sumber Harta merupakan salah satu penghasil padi di Kabupaten Musi Rawas, menghadapi musim kemarau seperti saat ini, kendala utama yang didapat oleh para petani yaitu hama tikus.
Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, POPT Kecamatan Sumber Harta Alfiana mengatakan bahwa meraka melakukan gerdal hama tikus.
"Sebelum dilakukan kegiatan ini kita terlebih dahulu melakukan kegiatan Monitoring di 3 kelompok tani (Poktan)," katanya didampingi KJF Bisri Mustofa, S.P, PPL Desa Jambu Rejo Suwarjono serta Kepala Perlintan Sukirman dan juga anak-anak mahasiswa magang Unmura.
BACA JUGA:Kelompok Tani Semangat Makmur Laksanakan Gerdal WBC Bersama POPT
Adapun 3 Poktan dimaksud yakni Karya Raharja, Poktan Karya Jaya dan juga Poktan Karya Madya yang terletak di Desa Jamburejo Kecamatan Sumber Harta.
Setelah dilakukan monitoring di ketiga poktan tersebut ditemukan lubang aktif tikus..
"Sehingga dengan ditemukannya lubang aktif tikus tersebut kami bersama-sama melakukan gerdal dengan cara menggunakan Rodentisida dengan bahan aktif Brodifakum 0,005 persen di lahan seluas 45 hektar," jelasnya.
Selain itu tikus memiliki karakteristik seperti, tikus berkembang biak sangat cepat.
BACA JUGA:POPT Kecamatan Muara Beliti Bersama Petani Lakukan Kegiatan Gerdal Untuk Kendalikan Hama WBC
Sebab sepasang tikus dapat menghasilkan lebih dari ribuan ekor anak dalam waktu 1 tahun.
Perkembangan biakan hanya terjadi pada stadia generative tanaman dimana kondisi tersedia cukup pakan.
Dan periode reproduksi pendek terjadi pada lokasi areal tanaman tidak bersamaan dan sebaliknya reproduksi panjang pada area tanaman bersamaan.