KORANLINGGAUPOS.ID - Sri Dodo bersama istrinya Nurul Hidayati penuhi kebutuhan hidup sehari-hari memanfaatkan sumber daya alam (SDM) yang ada di pekarangan rumahnya.
Gaya hidup sederhana jarang dijumpai di zaman modern ini ada di Desa Karangkulon Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Pemilik Yoso Farm menuturkan nama Yoso diambil dari nama ayah Sri Dodo yang kebetulan artinya membangun.
"Maka saya artikan membangun kembali ke rumah," ungkapnya Tengah disampaikan di channel youtube Pecah Telur.
BACA JUGA:Dosen UNMURA Dapat Hibah PKM Kemendikbudristek, Tingkatkan Ekonomi Warga dengan Pertanian Terpadu
Menurunnya orang Jepang mengatakan Yoso itu bahan baku.
"Jadi saya mengartikan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di pekarangan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari," tambahnya.
Sang istri Nurul Hidayati menceritakan konsep hidup dari SDA yang ada di pekarangan rumah tersebut merupakan idenya sewaktu masih lajang.
Namun saat itu kesulitan untuk mewujudkannya. Singkat cerita waktu kenalan dengan Sri Dodo. Dari perkenalan itu Nurul Hidayati merasa menemukan pasangan yang cocok untuk menjadi pendamping hidupnya.
MANFAATKAN: Sri Dodo bersama istrinya Nurul Hidayati penuhi kebutuhan hidup sehari-hari memanfaatkan sumber daya alam (SDM) yang ada di pekarangan rumahnya.-Foto: Youtube.com-@PecahTelur.
BACA JUGA:5 Sekolah Kedinasan Pertanian Paling Top 2024, yang Bisa Dijadikan Referensi
BACA JUGA:SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo Lahirkan Lulusan Siap Kerja
"Alhamdulillah ketemu partner yang sejalan kita passionnya sama-sama pengen berbisnis tapi juga tetap menjaga lingkungan," ungkapnya.
Nurul Hidayati menyebutkan prinsip hidupnya tidak ingin dapat uang tapi lingkungannya rusak.