Walaupun sesuatu yang kita harapkan dari nikmat itu masih belum sesuai dengan apa yang kita harapkan tapi nikmat yang datang itu adalah pemberian dari Allah terbukti sesuatu yang kita inginkan belum tentu tercapai kecuali apa yang Allah berikan.
BACA JUGA:Meriahkan HUT RI ke-79, SMPN 14 Lubuklinggau Gelar Berbagai Lomba Menarik
BACA JUGA:Sambut HUT RI ke-79, SMKN 2 Lubuk Linggau Adakan Berbagai Lomba
Maka kemerdekaan ini kita sambut dengan gembira sepertinya orang yang bergembira mendapatkan istri, bergembira mendapatkan seorang anak.
Bagaimana cara bergembira ini?
Syiarkan kemerdekaan ini, meriahkan kemerdekaan ini tapi dengan catatan tidak melanggar segala sesuatu yang bernilai kesopanan.
Apalagi sebagai seorang muslim bernilai syariat agama Allah SWT.
BACA JUGA:Berkah HUT RI ke-79, Pedagang Bambu di Lubuk Linggau Raup Cuan Berlimpah
BACA JUGA:Lurah Jawa Kanan SS Lubuklinggau, Akan Laksanakan Karnaval Ini Untuk Meriahkan HUT RI ke 79
Menunjukkan kegembiraan dengan sesuatu yang mengundang rahmat Allah, bukan yang mengundang laknat Allah SWT.
“Maka saya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia ayo gembira menyambut dengan cara yang beradab, penuh kesopanan, dengan cara yang bernilai. Jangan diisi dengan (mohon maaf) dengan joget-joget, dengan acara yang tidak layak. Kenapa? Karena dengan seperti itu kita justru telah menghina perjuangan para pejuang-pejuang kita,” tegas Ustadz Fahmi.
Poin yang kedua, kita menyadari apa yang Allah kasih ini adalah menghargai pemberian Allah dengan sesuatu yang tidak disukai oleh Allah.
Lakukanlah tarian-tarian budaya kita Sriwijaya yang indah-indah tarian yang macam-macam tapi dalam rangka mengingat Allah SWT.
BACA JUGA:Kecamatan Tugumulyo Adakan 3 Jenis Lomba Meriahkan Peringatan HUT RI Ke-79
BACA JUGA:Rayakan HUT RI ke-79, SDN 55 Lubuklinggau Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme Siswa Lewat Lomba Seperti ini
“Apa perasaan kita jika ada orang yang mendapat hadiah dari orang tua kita dari ayah kita kemudian dia cara menyambutnya tidak seperti menghargai pemberian daripada Ayah kita. Maka sebagai manusia kita akan tersinggung. Oleh karena itu karena kita tahu ini pemberian Allah, maka mari kita bangun kemerdekaan ini dengan berzikir kepada Allah memuji Allah SWT menyanjung Allah, menceritakan kepada anak-anak kita nama-nama pahlawan yang sudah berjuang, bangkitkan semangat anak-anak kita agar senantiasa berterima kasih kepada Allah SWT atas kemerdekaan ini,” ajak Ustadz Fahmi.