Finansial manjadi masalah akibat judi online yang menyebabkan ketegangan dalam hubungan, kehilangan pekerjaan, bahkan bermasalah dalam hukum.
BACA JUGA:Hasil Jual Motor untuk Judi Online, Sidang Kasus Pencurian Motor Wartawan Lubuklinggau
BACA JUGA:Antisipasi Anggota Main Judi Online, Polres Lubuklinggau Lakukan Razia Handphone
Pengaruh Lingkungan dan Genetika
- Faktor lingkungan seperti tekanan dari teman atau keluarga yang juga berjudi dapat meningkatkan risiko kecanduan. Selain itu, ada bukti bahwa faktor genetika juga dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kecanduan.
Dopamin dan Sistem Otak
- Aktivitas judi online merangsang pelepasan dopamin di otak, neurotransmitter yang terkait dengan rasa senang dan kepuasan. Hal ini membuat individu merasa terdorong untuk terus berjudi untuk mendapatkan sensasi tersebut.
BACA JUGA:Tahu 7 Bahaya Judi Online, Kapolri dan Kominfo Hapus Saja Langsung Situs Unsur Perjudian
BACA JUGA:Jika Masih Terbelenggu Narkoba dan Judi Online Artinya Belum Merdeka
Kognisi Keliru
- Banyak penjudi memiliki keyakinan yang salah tentang peluang menang.
Seperti seseorang percaya bahwa hasil sebelumnya mempengaruhi hasil di masa depan, padahal setiap putaran atau permainan adalah independent alias tidak berkaitan satu sama lain.
Batasan Toleransi
BACA JUGA:Bahaya Judi Online Penting Disampaikan pada Para Calon Pengantin
BACA JUGA:Suami Judi Online, Bolehkah Istri Menggugat Cerai? Ini Kata Ulama
- Ini seperti kecanduan, para penjudi mengalami gejala menginginkan terus menerus ketika mereka mencoba berhenti.