KORANLINGGAUPOS.ID- Rasulullah SAW tidak hanya dikenal sebagai utusan Allah SWT yang membawa wahyu terakhir bagi umat manusia, tetapi juga sebagai sosok pedagang yang jujur, amanah, dan adil.
Selama masa hidupnya, sebelum menerima wahyu kenabian, Rasulullah SAW telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam berdagang.
Kejujuran dan integritas yang dimilikinya menjadi landasan penting dalam dunia bisnis, dan hingga kini, kisah tersebut masih menjadi teladan utama bagi umat Islam.
BACA JUGA:5 Kiat Rasulullah Sukses dalam Berdagang
BACA JUGA:Rasulullah Melarang Anak Keluar saat Maghrib, ini Alasannya
Awal Perjalanan Dagang Nabi Muhammad SAW
Mengutip dari buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid, perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam dunia perdagangan dimulai sejak usia 12 tahun.
Pada masa itu, beliau diajak oleh pamannya, Abu Thalib, untuk ikut serta dalam rombongan dagang menuju negeri Syam.
Meski usianya masih sangat muda, kecerdasan dan kejujuran Rasulullah SAW sudah tampak jelas.
BACA JUGA:Ternyata Begini Cara Rasulullah Membaca Al-Quran saat Ramadhan
BACA JUGA:Begini Cara Gurah Hidung Saat Berwudhu Yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Pengalaman berdagang yang didapatkan dari perjalanan ini kemudian menjadi bekal berharga bagi Rasulullah SAW dalam meniti karier sebagai pedagang sukses di kemudian hari.
Seiring berjalannya waktu, Nabi Muhammad SAW terus menekuni dunia dagang.
Kejujuran dan keuletan dalam bekerja membuatnya dikenal sebagai "Al-Amin", yang berarti "orang yang dapat dipercaya".
Gelar ini diberikan oleh masyarakat Makkah sebagai pengakuan atas kejujuran dan integritasnya yang tak tertandingi, di tengah budaya masyarakat saat itu yang cenderung berfoya-foya dan mencari keuntungan dengan cara-cara yang kurang etis.