Sejarah Makanan Papeda dan Cara Membuatnya

Minggu 08 Sep 2024 - 22:20 WIB
Reporter : GILANG ANDIKA
Editor : SULIS

KORANLINGGAUPOS.ID - Papeda merupakan makanan khas yang berbahan dasar sagu, yang dibentuk menyerupai bubur dan memiliki tekstur lengket dan lebih kental.

Papeda banyak dijumpai di Maluku, Papua, dan beberapa wilayah di Sulawesi yang menjadi makanan pokok disana.

Dalam sejarah papeda dikenal sebagai makanan masyarakat Papua dari suku Sentani dan Arso di Jayapura dan suku Manokwari di Papua Barat.

Di Maluku dan Papua papeda bukan hanya makanan yang disantap seperti makanan yang lainnya, tetapi papeda sangat disakralkan dan dihormati.

BACA JUGA:Bajigur Tambah Kopi Lebih Nikmat Temani Musim Hujan, Begini Cara Membuatnya

BACA JUGA:Manisnya Bisnis Es Teh Jumbo di Lubuklinggau: Sehari Laku Ratusan Cup

Papeda disana sering dihidangkan sebagai makanan upacara-upacara adat, yang dipercaya masyarakat sana bahwa sagu merupakan kisah penjelmaan manusia.

Upacara adat yang sering disajikan papeda yaitu upacara Watani Kame yang merupakan upacara ditandai berakhirnya siklus kematian seseorang disana.

Setelah upacara adat papeda akan dibagikan kepada orang-orang yang mengikuti upacara adat tadi baik orang tua dan anak-anak.

Bukan hanya bersangkutan dengan acara kematian, papeda juga sering disajikan dalam acara kelahiran anak pertama di Papua dan disajikan dengan daging babi.

BACA JUGA:Lezatnya Gule Bulung Gadung Khas Mandailing, Begini Cara Membuatnya

BACA JUGA:Suka Makan Kue Mochi? Yuk Intip 8 Cara Membuatnya Agar Teksturnya Lembut dan Kenyal

Bukan hanya dikonsumsi oleh masyarakat Papua, papeda juga sering dikonsumsi oleh suku Nauaulu di pulau Seram Maluku.

Sama seperti masyarakat Papua, papeda di Maluku juga sering dijadikan sebagai hidangan makanan dalam ritual perayaan.

Ritual perayaan ini dikenal dengan nama sonar monne dan dikonsumsi dalam ritual perayaan masa pubertas seorang gadis di Maluku.

Kategori :