KORANLINGGAUPOS.ID - Ternyata Desa Trianggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura) memang jalur perlintasan gajah.
Hal ini diungkapkan Kasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lahat Yusmono saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 9 September 2024.
Terkait meninggalnya warga Desa Tri Anggun Jaya yang meninggal dunia karena diserang gajah, pihak BKSDA akan menuju lokasi untuk berkoordinasi dengan pihak Bhabinkambtimas, Babinsa dan Pemerintah Desa setempat dengan mengecek TKP.
"Desa Tri Anggun Jaya Muara Lakitan itu sejarahnya memang tempat perlintasan gajah atau jalur jelajah gajah. Ada sekitar 50 Gajah Sumatera diwilayah sana. Paling besar beratnya skeitar 30 ton,” kata Yusmono.
BACA JUGA:Ibu Hamil Asal Banyuasin Diserang Gajah di Musi Rawas, Nasibnya Tragis
BACA JUGA:BKSDA Beberkan Titik Habitat Gajah di Sumsel, Musi Rawas dan Muratara Masuk Wilayah Perlintasan
Yusmono mengatakan, ia tidak tahu berapa kelompok gajah di sana.
“Karena gajah itu sering berpindah-pindah. Kadang mereka berjalan hingga 10 km, habitatnya memang di Muara Lakitan. Mereka butuh hamparan luas untuk berkumpul, seperti di PALI, Muba, Muara Enim, Mura, dan Lahat,” tutur Yusmono.
Menurutnya, mayarakat sudah tahu bahwa daerah sana daerah gajah.
“Jadi untuk warga lebih berhati-hati dalam beraktivitas ketika dikebun. Sebab malam sampai pagi gajah-gajah ini bergerak untuk cari makan. Atas meninggalnya ibu hamil di Desa Trianggun Jaya yang kabarnya diserang gajah, kami berbela sungkawa. Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Karena mereka gajah liar,” tuturnya.
BACA JUGA:Warga Resah Dua Tahun Konflik dengan Gajah
BACA JUGA:Kawasan Habibat Terganggu, Gajah Masuk Perkampungan Warga Musi Rawas
Selama ini, jelas Yusmono, untuk kejadian konflik manusia dengan gajah terjadi di 5 kabupaten. Bahkan ada 4 kejadian yang meninggal dunia akibat gajah.
Lalu bagaimana cara efektif untuk meminimalisir konflik dengan gajah?
“Gajah itu sekedar cari makan, namun jalur tidak akan berubah, disekitaran itulah. Setiap bulan atau per tiga bulan gajahnya akan kembali lagi ke sana. Sedangkan manusia itu punya akal, jadi itulah kita yang mengaturnya, kalau lihat gajah jangan dekat-dekat, batasi aktivitas malam hari, karena gajah itu beraktivitas malam hingga pagi hari, karena daerah sana jelajah gajah kita juga harus hati-hati dalam aktivitas,” saran dia.