Lantas apa saja keteladanan yang diperlihatkan Nabi Muhammad SAW dan akan menjadikan kita begitu mencintai beliau?
Pertama, Nabi Muhammad sangat sederhana.
Pada suatu hari Umar Bin Khattab mengeluarkan air mata karena terharu melihat Rasulullah bangun dari tempat tidurnya. Sementara pada badan beliau tercetak lajur-lajur lidi pelepah daun kurma.
Nabi Muhammad hanya tidur di atas selembar tikar yang terbuat dari anyaman daun kurma padahal ketika itu beliau adalah seorang nabi dan rasul pemimpin umat.
BACA JUGA:Memperkuat Sekaligus Mengamalkan Ajaran Islam
Beliau juga menampal sendiri alat kakinya yang rusak termasuk juga beliau tidak sedang-segan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya seperti mencuci baju membantu istrinya masak, menimba air, mencari kayu bakar dan sebagainya.
Bahkan Rasulullah SAW tidak mau makan sebelum terasa lapar dan apabila makan beliau sudahi sebelum terasa kenyang.
Dalam hal ini beliau mengajarkan bahwa perut yang baik adalah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga lagi untuk udara atau untuk bernafas.
Keteladanan kedua adalah Nabi Muhammad adalah pemimpin yang dicintai.
Nabi Muhammad SAW Selain sebagai pemimpin agama juga sebagai pemimpin negara atau pemerintahan sebagai pemimpin umat beliau terkenal adil dan bijaksana.
Beliau mampu mengubah keadaan masyarakat yang gelap gulita atau jahiliyah menjadi masyarakat yang terang benderang atau beradap.
BACA JUGA:Apa sih Resepsi Menurut Islam? Yuk Simak Disini!
Dalam menyelesaikan permasalahan beliau lakukan dengan cermat penuh keramahan sehingga segala permasalahan dapat diatasi dengan memuaskan semua pihak
Selain itu beliau adalah seorang pemimpin yang demokratis atau dari rakyat untuk rakyat. Beliau sangat pandai menempatkan seseorang pada tempatnya yang benar atau tepat, sehingga semua orang dari kalangan paling bawah sekalipun sampai kalangan paling atas sekalipun merasa diperhatikan dan merasa hidup mereka lebih berarti.
Nabi Muhammad selalu mengutamakan musyawarah dalam menghadapi berbagai masalah Nabi Muhammad juga tidak membuat jarak antara pemimpin tertinggi dengan rakyat yang paling rendah sekalipun.
Keteladanan ketiga Nabi Muhammad adalah pemimpin yang penyayang.