Berbahagialah Memperingati Maulid Nabi, Ustadz Atiq Fahmi : Rugi Men Kamu Malas Shalawat

Jumat 20 Sep 2024 - 21:53 WIB
Reporter : SULIS
Editor : SULIS

Lalu Nabi Muhammad SAW mengeluarkan dari kantongnya sesuatu dan diletakkannya di timbangan amal Si Fulan.

BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Masjid Husnul Khotimah Lubuk Linggau Jalankan Tradisi Ini

BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi, Kepala Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Ajak WBP untuk Menjadi Lebih Baik

Tiba-tiba berat amalan baik Si Fulan bertambah, akhirnya dia selamat dari neraka.

Si Fulan bertanya, “Ya Rasulullah apa yang kau letakkan di timbangan amalku tadi, sehingga aku bisa selamat dari neraka? “

Dijawab oleh Rasulullah “Itu adalah jumlah sholawatmu pada diriku.” 

Belajar dari Jangan remehkan shalawat. 

BACA JUGA:Pondok Pesantren Mazro’illah Lubuk Linggau Sukses Adakan Maulid Akbar 1446 H

BACA JUGA:Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Desa Giriyoso, Bupati Musi Rawas : Nabi Muhammad Adalah Teladan Terbaik

“Orang yang jaga shalat 5 waktu pasti shalawat. Karena di tahiyat akhir dalam shalat wajib dan  pada tasyahud awal pada yang shalat sunnah ada shalawat nabi,” tuturnya.

Maka, Ustadz Fahmi mengajak jemaah jangan sampai tidak bergembira dengan datangnya Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Wujud kegembiraan itu bagaimana? Bisa dengan bersedekah. Sedekah meski sedikit  itu semua sampai beritanya kepada Rasulullah SAW. Maka, jangan takut dengan Maulid Nabi Muhammad SAW,” tuturnya.

“Selama ini kita senang dengan kelahiran anak-anak kita. Dan membanggakan kelahiran mereka. Padahal anak belum tentu jadi jaminan membahagiakan/menyelamatkan kita di akhirat. Sementara baginda Nabi Muhammad SAW manusia yang patut kita ingat terus kelahirannya. Kita pelajari sejarahnya.  Sebab lahirnya Nabi Muhammad SAW untuk menebar kasih saying bagi seluruh alam,” tutur Ustadz Fahmi.

BACA JUGA:6 Tradisi Unik Maulid Nabi di Indonesia, yang Patut Diketahui

BACA JUGA:Bahagianya Bisa Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, ini Hikmah yang Bisa Dipetik

“Dulu sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, kaum Bani Israel ketika ada  yang berdosa, pagi-paginya dosa-dosanya itu dituliskan malaikat di depan rumah orang tadi. Sehingga siapapun bisa membaca dan mengetahuinya. Tentu malu bukan main kalau itu sampai terjadi sekarang,” ungkap Ustadz Fahmi.

Kategori :