Beralih Saya Sudah Tidak Kuat Lagi, Mangkal Depan TOS Berkelut Dengan Alas Kaki
LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Banyak berharap orang jika di masa tuanya nanti akan beristirahat dan menikmati hasil, berkumpul dengan keluarga dan bermain dengan anak cucunya.
Tapi tidak dengan Redi yang selalu berkelut dan berkotak-katik dengan dengan alas kaki yang orang kenakan jika telah rusak.
Warga Amula Rahayu Kota Lubuklinggau ini, dia harus menanti jika ada sendal dan sepatu yang rusak inilah kerja yang dilakukannya pagi hingga sore hari
Pria yang berusia 50 tahun ini, kesehariannya berkutat dengan jarum sol, sepatu, sendal, lem, benang dan sejumlah peralatan yang lain nya.
BACA JUGA:Tergerus Taxi Online, Sopir Angkot Lubuklinggau Pesan ini ke Pemerintah
Tatapannya yang sesekali melihat jahitan sepatu terus bercerita, tentunya dengan tangan yang terampil ditunjukkannya untuk memperbaiki sepatu konsumennya.
Bapak dari tiga orang anak tersebut, seperti yang disampaikan sebelumnya usia yang tidak mudah lagi bapak pekerja keras ini harus bekerja dari pagi hingga sore.
Ia melakukan ini untuk mencari nafkah yang halal tentunya untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan rumah tangganya.
Tepat di depan Taman Olahraga Silampari (TOS) Kota Lubuklinggau, Redi menempatkan peralatan yang merupakan tempat mangkalnya setiap harinya.
Di sanalah dia dengan setia menunggu konsumen yang ingin memperbaiki sepatunya.
BACA JUGA:Ini Lho Jenis Perawatan yang Bisa Kamu Nikmati di Bening's Clinic Lubuklinggau
Panas terik Matahari tak menyurutkannya dengan menjadikan atap dari rimbunan pohon kayu ia selalu menunggu pelanggan.
"Begini cara berteduh dari panasnya sinar Matahari, jika pun hujan tentu mencari tempat lain," ungkapnya sambil menjahit sepatu pelanggan.
Bersama koranlinggaupos.id, Redi bercerita kalau dulu waktu usianya masih muda ia berkeliling berjualan kain dasar pakaian.