Pelatihan ini berlangsung di Citatah, Bandung. Para calon prajurit dilatih menjadi pendaki serbu, melakukan penjejakan, dan bertahan hidup (survival) di tengah hutan.
Pada tahap ini, mereka juga harus melakukan long march atau perjalanan jauh dengan membawa perlengkapan lengkap dari Situ Lembang di Bandung hingga ke Cilacap.
BACA JUGA:23 Perwira Tinggi TNI AU Dimutasi Panglima TNI September 2024, Berikut Namanya
BACA JUGA:Cek! 5 Fakta Menarik Upacara Perayaan HUT TNI ke-79 di Monas Hari Ini
3. Tahap Rawa Laut
Di tahap ini, calon prajurit akan berlatih infiltrasi melalui rawa dan laut, termasuk navigasi laut, survival di laut, pelolosan, dan renang ponco.
Salah satu tantangan paling berat di tahap ini adalah berenang melintasi selat dari Cilacap menuju Pulau Nusakambangan.
Standar fisik untuk calon prajurit Kopassus sangatlah tinggi.
BACA JUGA:11 Danjen Kopassus di Era Presiden Jokowi, No 1 Melejit Jadi Kepala BNPB
BACA JUGA:2 Prajurit Kopassus Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional, Ini Daftar Namanya
Mereka harus memiliki nilai fisik minimal 70 untuk mengikuti tes masuk prajurit komando, di mana standar umum untuk prajurit non-komando hanya 61.
Selain itu, kemampuan menembak dan berenang sejauh 2.000 meter nonstop adalah syarat mutlak.
Seleksi untuk menjadi anggota Kopassus berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan.
Selama proses ini, para calon prajurit akan menjalani berbagai tes fisik dan mental, serta pelatihan yang membutuhkan daya tahan dan keberanian luar biasa.
BACA JUGA:4 Pimpinan TNI Terima Penghargaan Bintang Bhayangkara Utama
BACA JUGA:87 Prajurit TNI Kodim 0415 Jambi Naik Pangkat Oktober 2024