“Lewat program EA ini, sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan ke depannya yang beralih menggunakan listrik dalam kegiatannya bisa semakin efisien dan produktif.
Selain itu, PLN tak hanya menghadirkan listrik tetapi juga membantu konversi alat dari mesin berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik,” ujar Darmawan.
Darmawan melanjutkan, pihaknya optimistis program EA ini akan membuat produktivitas para petani semakin meningkat.
BACA JUGA:Balap Motor Listrik Konversi Pertama di Dunia, PLN EV Conversion Race 2024 Seri I Berlangsung Meriah
BACA JUGA:Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu
Menurutnya, penggunaan pompa air listrik yang terbukti jauh lebih efisien dibandingkan pompa air diesel akan sangat membantu para petani ke depan.
“Kami mendorong para petani atau pelaku usaha di sektor agrikultur melakukan inovasi teknologi berbasis listrik agar lebih modern dan membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibanding dengan menggunakan energi fosil," imbuh Darmawan.
Sementara itu, Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto menyampaikan, untuk mendukung program tersebut, PLN juga telah membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang satu kilometer sirkuit (kms) yang dipasok oleh sistem Merauke.
Langkah ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan daya sebesar 513 kilowatt (kW) pada lahan percontohan tersebut.
BACA JUGA:Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!
BACA JUGA:Dorong UMKM di Mata Dunia, Pengusaha Muda Binaan PLN Unjuk Gigi di INACRAFT on October
“Listrik ini akan digunakan untuk mengairi sawah di lahan Kampung Telaga Sari. Ke depan, PLN akan terus berpartisipasi aktif dalam menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan untuk mendukung keberlangsungan program ini.
Kami harap setelah listrik masuk, para petani bisa bekerja lebih cepat dan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraannya,” pungkas Adi.