Kedua, wanita yang melengkak lengkukkan tubuhnya sehingga dinikmati oleh orang banyak.
BACA JUGA:KPU Tetapkan 2 Metode Kampanye Ini Tahapannya
BACA JUGA:Selama Masa Kampanye, Ini Imbauan Kapolres Muratara
“Model orang seperti ini jangankan masuk surga, mencium bau surga saja tidak. Maka, mari sama-sama kita bertobat pada Allah,” ajaknya, sembari mengatakan jangan sampai dalam kampanye ada biduanita-biduanita yang over akting untuk menarik perhatian.
“Yang terjadi seperti ini termasuk dalam dosa yang diumbar dan ditampak-tampakkan. Kalau sudah dosa ditampak-tampakkan kalau saya sebagai tokoh agama tidak berbicara, maka ini nanti akan dianggap pribadi yang menutup diri dari kemaksiatan. Maka kepada para tim kampanye, janganlah melakukan /melegalkan hal-hal seperti ini, tegurlah ketika ada yang salah, pengawas pemilu jangan membiarkan ada kampanye yang tidak berakhlak,” pintanya.
Saat Pilpres, kata Ustadz Fahmi, Alhamdulillah kita ditontonkan kampanye yang bagus.
“Jangan sampai di tingkat daerah timbul kerusakan –kerusakan, kampanye yang tidak bagus. Bahkan dari info yang saya dapatkan salah satu tim kampanye menyentuh bagian Biduanita yang tak layak di depan publik ditonton khalayak, apakah ini kampanye lokal kita yang akan melahirkan program religiusnya? Tolong jangan. Kita sudah sangat menjaga tak ada music remix, house music, dan ini jangan terjadi lagi. Maaf saya bicara atas nama cinta. Pesan saya untuk semua calon saat kampanye,” tuturnya.