KORANLINGGAUPOS.ID- Nabi Sulaiman, sosok yang dikenal sebagai raja bijaksana dan kaya raya, ternyata memiliki salah satu sumber kekayaan yang tidak biasa.
Penemuan arkeologi di Lembah Timna, Israel Selatan, mengungkap bahwa kekayaan luar biasa Nabi Sulaiman bukan berasal dari emas atau perak, melainkan dari tambang tembaga kuno.
Tambang ini, yang sering disebut sebagai 'Tambang Raja Sulaiman', memainkan peran penting dalam ekonomi zaman kuno.
Tembaga, logam yang sangat berharga pada masa itu, menjadi komoditas utama untuk peralatan, senjata, dan teknologi lainnya, setara dengan minyak bumi dalam peradaban modern.
BACA JUGA:Dua Syarat Diterimanya Amal Saleh Pertama Ikhlas, Sesuai dengan Contoh Nabi Muhammad
BACA JUGA:Pengurus Mushola Miftahul Jannah Lubuk Linggau Sukses Laksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Lembah Timna dan Peran Pentingnya
Ekskavasi di Lembah Timna dimulai pada tahun 1964, dan para arkeolog menemukan jaringan terowongan kompleks serta limbah dari proses peleburan bijih tembaga.
Menurut Profesor Erez Ben-Yosef dari Universitas Tel Aviv, tambang ini mencapai puncak produksi pada masa pemerintahan Nabi Sulaiman sekitar 3.000 tahun lalu.
“Semua limbah ampas bijih hitam yang kami temukan merupakan sisa dari proses peleburan, bukti penting untuk produksi tembaga skala besar di Timna,” jelas Prof. Ben-Yosef.
BACA JUGA:Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti
BACA JUGA:Nabilla Salon-Beauty Kediri Makin Cuan dari Pemberdayaan BRI dan Bergabung Agen BRILink
Tambang di Timna tidak menghasilkan logam mulia seperti emas atau perak, tetapi tembaga memiliki nilai tinggi pada zamannya.
Dr. Mohammad Najjar dari Friends of Archaeology of Jordan menambahkan bahwa tembaga adalah komoditas utama, mirip dengan minyak bumi di era modern.
Mengapa Tembaga Begitu Berharga?