“Lambemu gak bisa dikontrol,” tulis akun @*tuka.
“Jika kamu belajar tentang agama, belajarlah tentang memanusiakan manusia juga, supaya kamu tidak hanya pandai ibadah,” ujar @*jasa.
BACA JUGA:Cek Para Pengusaha, Ini Barang dan Jasa Kena Pajak PPN 12 Persen Mulai 1 Januari 2025
BACA JUGA:Pengusaha Dimudahkan Dengan Dana Cair Hingga 4 Kali Sehari di BRIMerchant
2. Mengkritisi Sikap Terhadap Penjual
Beberapa netizen merasa empati terhadap penjual es teh, yang dianggap lebih bermartabat meskipun diperlakukan kurang pantas.
“Beban di atas kepalanya mungkin tak bernilai dibanding harga sandal si penceramah.
Tapi dia sedang berjihad menafkahi keluarganya,” tulis @*isla.
“Yg gua heran semua orang di atas panggung tertawa terbahak-bahak tanpa beban,” ungkap @*alex, menyayangkan respon audiens.
BACA JUGA:Cek Para Pengusaha, Ini Barang dan Jasa Kena Pajak PPN 12 Persen Mulai 1 Januari 2025
BACA JUGA:Gus Miftah Minta Maaf Setelah Teguran Seskab Mayor Teddy Terkait Candaan pada Pedagang Es Teh
3. Sindiran Langsung
Sebagian komentar netizen menyerang langsung perilaku Gus Miftah.
“Penjual minuman dibilang goblk oleh penceramah agama, kesimpulannya jelas berarti penceramah agama tersebut yg justru goblk,” tulis @*remb.
“Sudah tabiat. Jangankan pada orang lain, sama istrinya aja kasar,” tambah @*eput, merujuk pada insiden lain.
BACA JUGA:Gus Miftah Didesak Mundur, Tindakannya terhadap Pedagang Kecil Jadi Sorotan Publik