Meski demikian, narasi yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa tarif ceramah Gus Miftah bisa mencapai Rp75 juta untuk sesi 1,5 jam.
Namun, informasi ini belum dikonfirmasi secara langsung olehnya.
Gus Miftah aktif dalam kegiatan politik, seperti mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Ini menjadi salah satu pembeda signifikan dibandingkan dengan UAH, yang lebih fokus pada dakwah dan pendidikan.
BACA JUGA:Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Hal Ini Bukan Karena Apapun
BACA JUGA:UAH : Suka Menghina, Bukan Hanya Harta Hilang Ini Harus Ditanggung, (Bukan Gus Teh)
Wacana Penggantian Utusan Khusus Presiden
Saat ini, muncul wacana UAH menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Jabatan ini sebelumnya dipegang Gus Miftah, yang mundur setelah kontroversi terkait pernyataannya yang dianggap tidak pantas.
UAH dinilai layak untuk posisi tersebut karena memiliki rekam jejak keilmuan yang mumpuni serta adab yang baik.
Sebagai ulama, ia dihormati oleh masyarakat lintas kalangan.
BACA JUGA:100 Ribu Sudah Bisa Dapat Jam Tangan Sebagus Ini, Berikut 5 Pilihannya
BACA JUGA:Intip Besaran Gaji Gus Miftah yang Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Perbedaan utama antara Ustaz Adi Hidayat dan Gus Miftah terletak pada pendekatan mereka terhadap tarif ceramah.
UAH menekankan dakwah tanpa tarif, sementara Gus Miftah menyesuaikan tarif berdasarkan kemampuan pihak yang mengundang.
Keduanya memiliki kontribusi besar dalam dakwah, meskipun dengan cara yang berbeda.