Aisyah (sang istri) mengatakan Nabi Muhammad membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah, namun apabila telah datang waktu sholat, Rasulullah SAW bergegas melaksanakannya.
Ketiga, untuk menjaga keharmonisan keluarga, seorang suami jangan sampai membawa perasaan jengkel dan sebagainya akibat problem di luar, masuk ke dalam urusan keluarganya.
Contohnya, suami saat kerja ada masalah dengan teman, atau jualannya belum laku, jangan sampai menampilkan kesan kurang baik di tengah keluarga. Sebab ini akan mengganggu kehangatan keluarga.
BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Muba Triana Sandi Bocorkan Kiat Tumbuhkan Cinta Dalam Rumah Tangga
BACA JUGA:Lakalantas Maut di Suro Musi Rawas, Ibu Rumah Tangga Ditabrak Truk Hino
Cara mengurangi beban suami yang ada masalah di luar, adalah mendiskusikannya dengan istri. Bukan menggerutu atau menyalahkan.
Istri bisa ambil peran menjadi penenang hati suami.
Rasulullah SAW pernah melakukannya saat diskusi dengan Ummu Salamah, sampai sang istri memberikan solusi bagaimana cara supaya para sahabat mematuhi apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.
Atas ide dari Ummu Salamah, sahabat kembali taat pada Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Rekomendasi Kerajinan Rumah Tangga di Lubuklinggau
BACA JUGA:Ibu Rumah Tangga Dibebaskan Hakim PN Lubuklinggau, JPU Ajukan Kasasi
Itu tadi 3 kunci keharmonisan rumah tangga sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Semoga rumah tangga yang kita bina senantiasa bertumbuh rasa kasih, sayang dan kehangatan hingga ke Jannah-Nya.