6 Gagasan Menteri Agama untuk Berantas Korupsi di Indonesia, Dimulai dari Kemenag

Selasa 17 Dec 2024 - 21:20 WIB
Reporter : SULIS
Editor : SULIS

Menag mengingatkan, jangan sampai mengambil apa yang bukan hak kita, karena itu tidak berkah, dan segala sesuatu yang tidak berkah, tidak ada manfaatnya.

Ia mengatakan, kesadaran untuk menikmati sesuatu sesuai hak yang dimiliki, membantu seseorang untuk dapat hidup tenang dan damai dalam situasi apapun.

5. Lahirkan Generasi Berprinsip dan Jujur

Menag menekankan, agama yang benar adalah tetap mengoptimalkan orang itu untuk bekerja secara maksimum sesuai dengan potensinya.

Allah SWT dalam Firman-nya menyebutkan bahwa sesungguhnya generasi yang paling bagus untuk dipromosikan adalah al-qawiyy, orang yang kuat (kokoh) dan al-Amin adalah orang yang jujur.

Maka, terang Menag, pemberantasan korupsi yang dilakukan dengan bahasa agama,  dapat menghasilkan generasi jujur dan berprinsip.

BACA JUGA:Berikut Persiapan Hadapi Musim Haji 2025, Kemenag dan Kemenkes Bahas Vaksin

BACA JUGA:Guru RA dan Madrasah Sudah Disiapkan Kemenag Tunjangan Khusus, Segini Nominalnya

6. Pentingnya Keteladanan

Menag mengungkapkan bahwa pemberantasan korupsi memerlukan keteladanan (contoh,red). 

Era saat ini, keteladanan itu mahal, saah satu contoh keteladanan adalah melaksanakan apa yang dikatakan.

Menag mengingatkan, kita memang bukan malaikat, tapi jangan menjadi iblis.

Ia mengajak masyarakat untuk dapat membangun kesadaran bahwa yang dicari bukan banyaknya, bukan tingginya jabatan itu, bukan juga besarnya, tapi keberkahan atas amanah yang diemban.

Menag mengatakan, jangan sampai kita memburu yang besar tapi kita tidak tenang, itu tidak ada artinya.

Kategori :