KORANLINGGAUPOS.ID – Ampo adalah makanan yang sangat unik serta menarik banyak perhatian karena bahan bakunya yang tidak biasa, yaitu tanah liat.
Kualitas tanah yang digunakan untuk membuat Ampo sangat penting dalam menciptakan cita rasa yang gurih serta berkualitas. Selain itu, keunikan inilah yang menjadikan rasanya mirip dengan kacang tanah, tanpa proses perebusan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner yang ingin mencoba hal baru dan berbeda.
Zaman dahulu, masyarakat menganggap ampo sebagai camilan makanan yang istimewa, terutama di daerahTuban dan Cirebon.
BACA JUGA:Cobain Model Ikan Kuliner Yang Enak dan Lezat di Lubuk Linggau
BACA JUGA:Kuliner Lubuk Linggau : Cobain Mie Ayam Bangka Premium Porsi Melimpah
Meski mulai tergerus oleh zaman dan tergeser oleh camilan lainnya, masyarakat setempat masih ada yang mempertahankan camilan ini. Menurut sejarahnya, tradisi memakan ampo di Tuban semakin marak ketika dalam era penjajahan.
Saat itu, sumber makanan tergolong cukup sulit didapatkan. Sehingga masyarakat akhirnya menggunakan endapan tanah aluvial dari tepi sungai Bengawan Solo.
Pada saat ini, salah satu wilayah yang masih memproduksi ampo adalah Desa Bektiharjo, Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Ampo bisa ditemukan di Tuban atau Cirebon, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan utama terletak pada bentuknya.
BACA JUGA: Jangan Sampai Punah! Ini 5 Kuliner Khas Palembang yang Mulai Langka
BACA JUGA:Pecel Lele Sukma: Kuliner Siang Hari yang Menggugah Selera di Lubuk Linggau
Ampo khas Cirebon memiliki bentuk yang gulungan lebih besar, sedangkan ampo khas Tuban memiliki ukuran yang lebih kecil.
Tidak hanya dijadikan camilan, ampo kerap dijadikan pelengkap untuk berbagai acara budaya, seperti sedekah bumi, selamatan, ataupun saat musim panen tiba.
Ampo dibuat dengan mencampurkan tanah dengan air. Lalu, adonan tersebut dicampur hingga merata dan dibentuk menjadi kotak besar.
Selanjutnya, adonan kotak tersebut diserut menggunakan bilah bambu atau pisau sehingga membentuk seperti gulungan stik, setelah itu dijemur hingga kering.