KORANLINGGAUPOS.ID - Kasus Corporate Social Responsibility (CSR) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini merupakan kasus dugaan korupsi penggunaan dana CSR BI yang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang telah dilakukan penggeledahan pada 16 Desember 2024 di Kantor BI.
Kasus dugaan penyalahgunaan dana CSR BI yang saat ini disidik oleh KPK yang hingga saat ini terus didalami.
Babak baru dalam kasus dugaan korupsi penggunaan dana CSR BI ini, KPK masih mendalami aliran dana diduga diterima oleh sejumlah anggota DPR RI.
Seperti yang disampaikan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika yang dilansir JPNN dikutip pada Selasa 14 Januari 2024.
BACA JUGA:Sidang Korupsi LRT Sumsel, Saksi Seret Nama Jokowi
BACA JUGA:Dijerat Korupsi Oknum Kades Muratara Tak Kooperatif, Guru Besar UNSRI : Bupati Harus Berbenah
Tessa Mahardhika mengatakan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka sudah dipastikan penyidik bertanggung jawab atas kasus ini.
Penyidik saat ini terus proaktif menangani kasus perkara korupsi inin dan juga ada alat buktinya.
"Dan ini bisa dikenakan pertanggungjawaban dan ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Tessa, Jakarta, Selasa 14 Januari 2025.
Ada beberapa nama yang masih didalami dan keterkaitan dalam kasus ini.
BACA JUGA:Didakwa Korupsi Kegiatan Fiktif, ASN Inspektorat Ini Melawan
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Ingatkan Bupati-Walikota Baru Jangan Korupsi
Diantara lain dana tersebut dari Heri Gunawan, dan Satori, dan mengalir ke KM, RJ, DF, FA, dan AU, dari 7 diduga ada yang berasal yang berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan anggota DPR RI
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, dalam wawancara dengan media, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mendalami keterlibatan lebih banyak anggota DPR dalam kasus ini.
"Beberapa anggota DPR yang disebutkan sedang kami dalami, apakah hanya dua orang yang sudah dipanggil atau ada yang lain," ungkapnya, seperti dilansir dari sumateraekspres.id dari jpnn.com pada Selasa 14 Januari 2025.