KORANLINGGAUPOS.ID - Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi oleh parasit Plasmodium, penyakit tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
Penyakit ini sangat umum terjadi di daerah tropis dan subtropis, termasuk sebagian besar wilayah Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Pasifik.
Dilansir dari INILAH.COM Gejala malaria biasanya muncul dalam waktu 10 hingga 15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Berikut adalah gejala umum malaria:
BACA JUGA: Dari 10 Jenis Penyakit Tertinggi Sepanjang Tahun 2024, ISPA Peringkat Teratas
BACA JUGA:Waduh, 21 Jenis Penyakit ini Tidak Bisa Diklaim dengan BPJS Kesehatan
Gejala Malaria
Jika tidak cepat ditangani, penyakit malaria dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius dan mengancam jiwa, bahkan dapat menyebabkan seperti gagal pada organ atau komplikasi pada otak yang dikenal sebagai malaria serebral.
Penyakit malaria ini disebabkan oleh 5 spesies utama dalam parasit Plasmodium yaitu sebagai berikut:
BACA JUGA:5 Manfaat Daun Pisang untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Mencegah Penyakit Kronis
BACA JUGA:5 Penyakit Mematikan yang Perlu Diwaspadai di Sumatera Selatan, Penyakit Apa Itu?
Penyebab Malaria
Penyakit malaria ini dapat menular dari Gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi, transfusi darah dari penderita malaria, dan penularan dari ibu ke janin selama kehamilan.
BACA JUGA:8 Penyakit ini Paling Banyak Sedot Dana BPJS Kesehatan Lubuk Linggau
BACA JUGA:Jangan Sepelekan Penyakit Lupus, Kenali Gejala dan Penanganannya
Pencegahan Malaria
Malaria dapat dicegah dengan cara menggunakan kelambu antinyamuk, mengaplikasikan losion anti nyamuk, menghindari genangan air tempat nyamuk berkembang biak, meminum obat antimalaria (profilaksis) jika bepergian ke daerah endemik malaria, dan melakukan penyemprotan insektisida di rumah.
Pengobatan Malaria
Jika penyakit malaria sudah diderita, pengobatannya bisa dengan cara yaitu Artemisinin-based Combination Therapies (ACTs) yang merupakan terapi kombinasi berbasis artemisinin, Chloroquine yang efektif untuk Plasmodium vivax atau malaria non-resisten, dan Primaquine untuk mengobati tahap hati Plasmodium vivax dan ovale. Artemisinin-based Combination Therapies (ACTs) yang merupakan terapi kombinasi berbasis artemisinin, Chloroquine yang efektif untuk Plasmodium vivax atau malaria non-resisten, dan Primaquine untuk mengobati tahap hati Plasmodium vivax dan ovale.