Maka jika gejala Gerd ini sudah dirasakan berulang kali, harus segera dikonsultasikan ke dokter agar langsung mendapatkan penanganan yang tepat.
BACA JUGA:7 Makanan yang Patut Dihindari Para Penderita Asam Lambung
BACA JUGA:Berikut 3 Daun yang Berkhasiat Obati Asam Lambung, Cara Buatnya Hanya Direbus
Lalu apa bedanya nyeri dada biasa dengan nyeri dada gejala Gerd.
Dikutip dari website resmi milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Nyeri dada adalah gejala umum yang dapat menimbulkan kekhawatiran serius.
Dalam beberapa kasus nyeri dada dapat disebabkan oleh masalah jantung, tetapi ada juga penyebab nya gangguan pencernaan seperti asam lambung.
Nyeri dada karena sakit jantung biasanya juga disertai dengan sesak nafas, keringat dingin, hingga rasa tercekik di leher.
BACA JUGA:Lemang Bambu Daun Lerek di Lubuklinggau, Dipercaya bisa Menetralkan Asam Lambung
BACA JUGA:Penderita Asam Lambung Takut Untuk Berpuasa,Terapkan 7 Tips Ini Aman Untuk Berpuasa
Sementara itu, nyeri dada akibat Gerd umumnya disertai dengan sendawa dan perut kembung.
Perbedaan nyeri dada karena asam lambung dan sakit jantung yang pertama terletak dari rasa nyeri yang dialami penderita, nyeri dada akibat asam lambung (GERD) digambarkan seperti sensasi terbakar di dada atau nyeri pada ulu hati (heartburn).
Sedangkan nyeri dada yang terjadi karena serangan jantung dipicu oleh kekurangan pasokan darah ke otot jantung sehingga menyebabkan keluhan dada terasa seperti ditekan, diremas atau tertimpa benda berat di bagian dada kiri, nyeri dada karena sakit jantung biasanya menjalar hingga ke lengan bagian kiri.
Gerd terjadi sangat berkaitan dengan kebiasaan makan serta makanan atau minuman yang dikonsumsi, antara lain terlambat makan, berbaring atau tidur setelah makan, banyak makan makanan berlemak, makan dalam porsi besar sekaligus, minum kopi atau teh.
BACA JUGA:Inilah 10 Minuman Yang Bisa Bekerja Sebagai Obat Efektif Untuk Asam Lambung
BACA JUGA:Tak Hanya Kunyit, Inilah 6 Bahan Alami yang Efektif Bantu Mengatasi Asam Lambung
Sedangkan jantung adanya penumpukan lemak didalam pembuluh darah coroner, tekanan darah tinggi, diabetes tidak terkontrol dan adanya infeksi.