Penyebab anak manja ketiga, orang tua tidak mengajarkan anak sopan santun sejak dini juga dapat menjadi penyebab anak manja. Sopan santun akan menuntun mereka menjadi anak yang mandiri. Beri contoh mengucap terima kasih, tolong, dan maaf dalam setiap aktivitasnya. Sehingga anak akan meniru Bunda dan Ayah.
Perhatian dan kasih sayang pada buah hati tentu adalah hal yang baik karena membuat mereka merasa disayangi dan dicintai. Namun, jika perhatian ini berlebihan akan membangun sifat manja dalam diri mereka. Ciri anak manja antara lain, sering tantrum. Biasanya anak akan berguling-guling, meraung, menangis keras, dan membenturkan badan ke lantai atau tembok agar keinginannya cepat dipenuhi.
Ciri anak manja kedua, keras kepala. Anak manja cenderung mengabaikan nasehat orang tua ataupun melakukan penindasan pada orang yang lebih muda. Karena semua keinginannya dituruti, biasanya anak manja tidak pernah merasa puas dan tidak tahu batasan.
Lalu bagaimana cara mengatasi anak manja?
BACA JUGA:6 Kiat Mempersiapkan Anak Memasuki Akil Baligh
Pertama, Pahami Perkembangan Emosi Anak
Cara mengatasi anak manja yang pertama, kita sebagai orang tua harus siap mendampingi dan mengarahkan anak untuk menjadi yang terbaik versi dirinya tanpa memaksa atau menetapkan ’goals’. Hal ini juga berarti membantu anak dalam memahami perkembangan emosi yang belum stabil.
Emosi anak yang belum stabil membuatnya belum bisa mengekspresikan kekecewaannya saat keinginannya tidak terpenuhi. Biasanya untuk mengungkapkan perasaan kecewa, anak akan menangis, merengek, ataupun meraung.
Kedua, konsisten.
BACA JUGA:Berikut Ciri Fisik Remaja Pemakai Narkoba, Salah Satunya Sering Menguap
Cara mengatasi anak manja yang kedua, sikap orang tua yang tegas diperlukan dalam mengatasi anak yang sedang merengek tersebut. Sebab jika tidak diawasi dan diarahkan, perilaku ini akan menuju ke arah sikap manja. Anak pun akan menjadikan ini sebagai tameng agar semua keinginannya terpenuhi.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari Health Guidance, orang tua yang tidak konsisten menjadi penyebab munculnya sifat manja berlebihan pada anak. Orang tua yang melanggar sendiri aturan yang sudah dibuat ataupun ancaman kosong merupakan bentuk tidak konsisten. Sebagai contoh, ketika anak menginginkan mainan dan Bunda tidak membelikannya mainan tersebut, anak akan merengek dan menangis sampai dibelikan.
Namun, tak jarang orang tua tidak tega melihat dan mendengar hal itu sehingga mengalah dengan memenuhi keinginan Si Kecil. Hal ini tidak baik, sebab anak akan belajar bahwa dengan menangis keinginannya akan terpenuhi jadi sebaiknya mereka menangis saja agar keinginannya terkabul.
Maka dari itu, orang tua harus konsisten dengan peraturan atau perkataannya sendiri. Bila dari awal berkata ‘tidak’, maka pertahankan. Walaupun tidak tega, berikan alasan baik-baik dengan nada lembut serta menawarkan pilihan agar anak mengerti bahwa ada alasan mengapa Bunda tidak memenuhi keinginannya saat itu.
BACA JUGA:PELUANG BISNIS DI AWAL TAHUN 2024
Ketiga, tidak selalu membantu.