LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Anak menjadi manja dan cengeng bukanlah tanpa sebab. Biasanya, hal tersebut muncul karena rasa ingin membahagiakan Si Kecil yang sedikit berlebihan.
Contohnya, menuruti semua keinginannya tanpa melihat benar atau salah, dan membiarkan anak melakukan kesalahan tanpa mencontohkan serta mengoreksi perilakunya.
Bila hal tersebut terjadi, orang tua bisa membentuk anak menjadi anak manja secara berlebihan. Bagaimana bila sudah terlanjur ya?
Ketika membesarkan anak, tak jarang orang tua akan memenuhi semua kebutuhannya secara berlebihan, bahkan selalu membantu mereka menyelesaikan masalah tanpa memberikan ruang bagi Si Kecil untuk tumbuh menyelesaikan masalahnya sendiri. Hal ini tentu akan membuat anak semakin manja dan tidak mandiri.
BACA JUGA:Kenali Ciri dan Keunggulan Gaya Belajar Auditori, Visual dan Kenestetik
Ada beberapa penyebab anak manja.
Pertama, ancaman kosong.
Penyebab anak manja pertama, saat anak merengek meminta benda yang diinginkannya apalagi sampai berguling-guling dan menangis, tentu orang tua menjadi tidak tega. Sebenarnya hal ini wajar-wajar saja, namun Bunda sebaiknya tahu kapan harus bertindak tegas. Sebab jika hal ini dibiarkan anak menjadi tidak disiplin dan akan tumbuh menjadi anak manja.
Saat anak merengek, biasanya Bunda melontarkan ancaman seperti “Nanti dimarahi pak polisi itu, lho!” atau “Nanti tidak ada jatah kue ya”, padahal tentu saja Bunda tidak benar-benar melakukan ancaman itu.
BACA JUGA:Dampak dan 4 Cara Mencegah Anemia pada Remaja
Ternyata hal ini kurang baik, karena melontarkan ancaman kosong akan membuat anak berpikir mereka sedang dibohongi. Biasanya, jika Bunda sering melontarkan ancaman kosong seperti itu, anak tidak akan pernah takut lagi saat merengek. Pasalnya, anak tahu bahwa Bunda atau Ayah tidak akan tega menghukum mereka.
Kedua, tidak mengajarkan bertanggung jawab.
Penyebab anak manja kedua, orang tua tidak mengajarkan tanggung jawab merupakan salah satu penyebab anak manja. Walaupun nampaknya sederhana, namun sikap tanggung jawab wajib diajarkan sedini mungkin dimulai dari membereskan mainan yang telah digunakan, memakai sepatu sendiri, dan hal kecil lainnya. Hal ini melatih anak untuk mandiri dan mendorong anak dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Ketiga, tidak mengajarkan sopan santun.
BACA JUGA:11 Sekolah di Muratara Terendam Banjir, Begini Situasi Terkini